Kulitas SDM Rendah Diduga Jadi Penyebab Investasi Apple di Indonesia Kecil Dibanding Negara Tetangga
Salah satu alasan utama adalah posisi Indonesia dalam hal indeks sumber daya manusia atau human capital index.
Produsen teknologi, Apple dikabarkan akan berinvestasi atau menanam modal sebesar USD1 miliar atau setara Rp15,9 triliun untuk membangun pabrik di Indonesia.
Meski angka tersebut terbilang besar, rupanya banyak pihak yang mempertanyakan mengapa investasi Apple di Indonesia tidak sebesar di negara-negara tetangga seperti Vietnam.
Menurut Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda, salah satu alasan utama adalah posisi Indonesia dalam hal indeks sumber daya manusia atau human capital index.
"Mereka tahu bahwa konsumen Indonesia sebagai human capitalnya itu masih termasuk rendah," ujarnya dalam Peluncuran Outlook Ekonomi Digital 2025 di Mercure Sabang, Jakarta, Kamis (19/12).
Data CELIOS menunjukkan bahwa indeks Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam, Malaysia, dan negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Kondisi ini memengaruhi persepsi investor global, termasuk Apple, terhadap potensi tenaga kerja lokal dalam memenuhi kebutuhan industri teknologi canggih.
Sebagai contoh, Vietnam dianggap unggul karena mampu menyediakan rantai pasok yang solid untuk Apple. Saat ini, Vietnam menyuplai 70 persen kebutuhan komponen produk Apple, sedangkan Indonesia hanya mampu menyuplai 4 dari 250-390 komponen yang diperlukan.
"Untuk bisa membuat satu produk Apple itu kita hanya bisa mensupply 4 komponen saja," terang Nailul.
Indeks Kompetensi Global Masih Tertinggal
Selain itu, kompetensi global Indonesia juga masih tertinggal. Indeks kompetensi global Indonesia berada di angka 60, sedikit meningkat dari sebelumnya 58.
Namun, ternyata masih kalah dari Malaysia yang memiliki ekosistem teknologi lebih mapan, termasuk keberadaan kawasan seperti Silicon Valley mini yang didukung oleh perusahaan besar seperti Intel. Hal ini menjadi daya tarik besar bagi investor teknologi untuk memilih Malaysia dibandingkan Indonesia.
Selain itu, kasus-kasus di sektor startup digital di Indonesia juga menjadi perhatian. Meskipun banyak startup yang kini sukses, beberapa masalah yang muncul di industri ini telah menciptakan kekhawatiran di kalangan investor.
Hal-hal inilah yang memengaruhi pandangan Apple dalam mempertimbangkan skala investasinya di Indonesia.
Reporter Magang: Thalita Dewanty