Perkuat SDM Fasilitas Layanan Kesehatan, Jabar Siapkan 400 Relawan Nakes
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, selain menambah kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19, baik di rumah sakit rujukan maupun pusat isolasi nonrumah sakit, Pemda Provinsi Jabar akan menyiapkan 400 relawan tenaga kesehatan.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens memperkuat fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dalam menghadapi peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, selain menambah kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19, baik di rumah sakit rujukan maupun pusat isolasi nonrumah sakit, Pemda Provinsi Jabar akan menyiapkan 400 relawan tenaga kesehatan.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
"Kami akan bantu dengan dana APBD Jabar menyediakan 400 nakes. Kemudian ada juga bantuan alat kesehatan berupa alat bantu pernapasan, terutama untuk rumah sakit swasta di daerah," ucapnya dalam jumpa pers secara daring dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (30/6).
Penanganan Covid-19 di Jabar sendiri menerapkan pola hulu-hilir. Menurut Kang Emil, pola hulu adalah dengan menyiapkan tempat isolasi di desa-desa. Sehingga masyarakat sekitar yang terpapar Covid-19 namun memiliki gejala ringan tidak perlu dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan untuk pola hilir adalah dengan memindahkan atau transisi pasien Covid-19 yang akan sembuh ke beberapa tempat dari mulai hotel, apartemen, rusun hingga tempat isolasi di desa-desa. Sehingga pasien Covid-19 yang benar-benar membutuhkan penanganan medis bisa diakamodasi di rumah sakit.
"Kami sudah berkoordinasi dengan rumah sakit untuk menambah kapasitas bagi pasien Covid-19. Kemudian menambah tempat isolasi nonrumah sakit. Salah satunya pusat pemulihan seperti di hotel-hotel. Kami berupaya agar rumah sakit hanya untuk pasien bergejala sedang sampai berat," katanya.
"Sementara yang tidak bergejala dan bergejala ringan bisa menjalani isolasi dan penanganan di tempat isolasi di desa dan kelurahan ataupun pusat isolasi nonrumah sakit lainnya. Pasien yang sudah menunjukkan perbaikan kesehatan setelah mendapat penanganan di rumah sakit akan dipindahkan ke pusat pemulihan kesehatan, supaya BOR di rumah sakit terus berkurang," imbuhnya.
Kang Emil pun melaporkan, kasus varian delta sudah ditemukan di sembilan daerah di Jabar. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Jabar untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan (prokes) 5M. Kedisiplinan masyarakat menerapkan prokes amat penting dalam mencegah penularan Covid-19.
"Varian delta ini tingkat penyebarannya tinggi, tetapi tingkat kematiannya rendah. Namun demikian, saya tetap mengingatkan agar protokol kesehatan 5M ketat dijalankan untuk mencegah penyebaran," ucapnya.
(mdk/hhw)