Pertama di Asia, Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati
Fakultas Biologi UGM membuka Program Studi baru, yaitu Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH). Ini merupakan prodi pertama di Indonesia dan Asia.
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka Program Studi baru, yaitu Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH). Ini merupakan prodi pertama di Indonesia dan Asia.
- Akar Masalah Kemiskinan di Indonesia: Sengaja Dibuat, Fee Proyek sampai Budaya Politik
- Keren, Mahasiswi Kedokteran Hewan Usia 20 Tahun jadi Wisudawan Termuda UGM
- Menilik Cikal Bakal Unair, Kampus yang Perkembangannya Paling Pesat di Asia, Dulunya Sekolah Khusus Dokter
- Prodi Antropologi UGM Masuk 100 Besar Dunia, Ini Fakta di Baliknya
Pertama di Asia, Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati
Prodi serupa hanya ada di Cambridge University, Inggris. Lewat pembentukan prodi ini UGM ingin fokus untuk mencetak kurator kehati.
Prodi ini dibuka sebagai langkah strategis dalam menghasilkan para profesional dalam mengelola keanekaragaman hayati baik di level nasional maupun global.
Dalam pelaksanaannya, Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama dengan Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Indonesia Biologist Association (IBA) atau Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia (PIHI).
Dekan Fakultas Biologi UGM Budi Setiadi Daryono mengatakan profesi Kurator Keanekaragaman Hayati merupakan langkah awal dan pembuka sejarah dalam memperkuat posisi dan peran strategis Biologi pada dalam menopang Indonesia sebagai negara megabiodiversitas dunia.
"Kita juga ingin memperkuat implementasi Inpres No.1/2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia," kata Budi, Sabtu (11/5).
Sementara, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama dan Alumni Fakultas Biologi UGM Eko Agus Suyono, menerangkan peserta program pendidikan profesi ini akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang keragaman hayati, keterampilan praktis dalam manajemen koleksi, dan kesiapan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini.
Di samping itu, tambah Eko, profesi kurator keanekaragaman hayati ini semakin mengoptimalkan jejaring prodi dan memberikan kesempatan bagi para alumninya untuk menjadi bergabung menjadi anggota Perkumpulan Profesi Ilmu Hayati Indonesia atau Indonesia Biologist Association (IBA).
"Organisasi ini berdiri tahun 2022 dan berkedudukan di Yogyakarta," ucap Eko.
"Organisasi ini merupakan satu-satunya organisasi profesi Biolog di Indonesia, berbadan hukum yang resmi dan sah yang bertujuan sebagai pemersatu, pembina dan pemberdaya Biolog di Indonesia," imbuhnya.
Ketua Indonesia Biologist Association (IBA) Ario Setra Setiadi menyambut baik dan memberikan dukungan atas berdirinya program studi profesi kurator keanekaragaman hayati Fakultas Biologi UGM.
Ario menilai program ini sebagai langkah penting dalam memastikan pelestarian dan penelitian lebih lanjut tentang keanekaragaman hayati Indonesia.
"Memiliki para ahli kurator keanekaragaman hayati yang terlatih dengan baik sangatlah penting. Mereka tidak hanya akan memastikan koleksi hayati yang berharga terjaga dengan baik, tetapi juga dapat berperan dalam mengidentifikasi spesies-spesies yang membutuhkan perlindungan khusus, serta mengelola informasi penting tentang kehidupan di bumi," ujar Eko.
"Dengan memiliki para ahli kurator keanekaragaman hayati yang berkualitas, diharapkan SDM Indonesia akan menjadi lebih mampu dalam melestarikan keanekaragaman hayati yang luar biasa dan menghadapi tantangan lingkungan yang kompleks di masa depan," tutup Eko.