Pesawat Australia sempat melawan hingga diancam senjata Sukhoi
Melihat pesawat tempur bersenjata canggih tersebut, awak pesawat asing pun ciut dan memutuskan menurut untuk mendarat.
2 Unit pesawat tempur Sukhoi milik TNI-AU Komando Sektor (Kosek) II Makassar memaksa sebuah pesawat sipil Australia jenis propeller untuk mendarat darurat di Pangkalan Udara Sam Ratulangi Manado, Rabu (22/10) sekitar pukul 11.00 WITA. Pesawat ini di intercept Sukhoi lantaran tak memiliki izin melintas di wilayah Indonesia.
"Saat itu radar Kosek mendeteksi ada pesawat dari Australia menuju Philipina tanpa izin melintas di Indonesia. Nah kita langsung terbang sekitar pukul 08.30 WITA dari Makassar dengan perintah menurunkan pesawat itu di Ambon," tutur Mayor (Penerb) Wanda, salah satu pilot Sukhoi yang melakukan pencegatan.
Wanda Cs pun bergerak dipandu petugas kontrol Manado yang dibantu radar Kosek Makassar. Akhirnya jet tempur Sukhoi berhasil mencegat pesawat kecil dengan 2 orang awak tersebut di jarak sekitar 200 Km sebelah tenggara Manado dan disuruh mendarat di Ambon namun pesawat latih ini menolak. Akhirnya, awak Sukhoi-pun memutuskan untuk memaksa pesawat ini dengan peringatan keras.
"Saya posisinya intercept sebelah kiri dan teman saya di belakang dengan posisi siap menembak. Saya tanyakan surat resminya lewat radio, ternyata mereka tidak punya," jelas perwira menengah TNI yang masih muda ini.
Dengan tegas dia menegur pilot pesawat Australia tersebut dengan nada tinggi. "Kamu harus mendarat di Manado!!! Itupun saya tunjukin bahwa saya punya senjata. Saya mendekat, dekat sekali," lanjutnya.
Melihat pesawat tempur bersenjata canggih tersebut, awak pesawat asing inipun ciut dan memutuskan ikut arahan dan mendarat di Lanud Sam Ratulangi Manado. Saat dipaksa mendarat darurat pun, mereka bersikap cukup kooperatif dan mengikuti arahan Sukhoi.
"Setelah mendarat, saya melakukan circling di udara untuk memastikan pesawat itu benar-benar berhenti. Itu sudah prosedur kita. Takutnya dia terbang lagi," katanya.
Baca juga:
2 Sukhoi TNI AU paksa pesawat Australia mendarat di Manado
Naik Sukhoi TNI AU, perut Chairul Tanjung serasa diaduk-aduk
Rusia bakal bawa Sukhoi ekspansi ke Indonesia
TNI AU kini punya 16 jet tempur Sukhoi
Kartika Airlines masih proses pemesanan Sukhoi SJ-100
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Apa tujuan utama TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihak Selandia Baru mendukung langkah TNI dalam melakukan pembebasan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dari kelompok bersenjata di Nduga, Papua Pegunungan."Sangat mendukung apa yang dilakukan TNI dengan pendekatan soft power," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/4).
-
Bagaimana strategi TNI dalam membebaskan pilot Susi Air? Pendekatan soft power yang dimaksud Agus adalah dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah kepada pihak penyandera, yakni kelompok kriminal bersenjata (KKB).
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Mengapa TNI memilih pendekatan soft power dalam pembebasan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar. Dengan upaya tersebut, Agus juga membuka peluang bagi KKB untuk berkomunikasi kepada pihak mana pun demi pembebasan sandera berdarah Selandia Baru tersebut. "Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan," ujarnya.
-
Kapan Indonesia mulai membeli Sukhoi? Pembelian Sukhoi ini dimulai tahun 2003.