Peserta kecewa, sebut pameran PON Jabar terburuk sepanjang sejarah
Lokasi pameran berada di lapangan TVRI Cibaduyut yang jauh dari pusat keramaian. Untuk menempuhnya dengan jalan sempit karena hanya bisa dilalui dua jalur mobil. Padahal peserta diharuskan membayar Rp 18 juta untuk sewa stand, belum lagi harus membuat dekor stand yang biayanya cukup mahal.
Peserta PON expo 2016 di Jawa Barat mengaku kecewa dengan panitia. Proposal yang ditawarkan tidak sesuai dengan kenyataan. Bahkan lokasi pameran sangat sepi pengunjung.
"Baru kali ini kami mengikuti Expo (pameran) tingkat nasional yang sangat mengecewakan, bahkan bikin frustasi," ujar peserta expo dari Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Tobib Al Asyhar, Senin (19/9).
Menurutnya, pada proposal penawaran yang ditandatangani Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dikemas dengan desain dan rencana sangat menarik. Jumlah stand yang direncanakan ada ratusan dengan beragam acara penunjang yang menarik.
"Faktanya hanya puluhan, itu pun banyak yang kosong melompong," tegasnya.
-
Di mana PON XXI diselenggarakan? Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara dijadwalkan pada 8 hingga 20 September 2024.
-
Kapan PON XXI 2024 akan dihelat? Pekan Olahraga Nasional 2024, yang dikenal sebagai PON XXI 2024, akan berlangsung pada 8 hingga 20 September 2024.
-
Kapan PON XXI Aceh-Sumut diresmikan? Presiden Joko Widodo turut membuka PON XXI Aceh-Sumut yang dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh. Dalam sambutannya, Jokowi berpesan agar seluruh atlet menunjung tinggi sportivitas.
-
Di mana PON XXI Aceh-Sumut akan diselenggarakan? Event olahraga multi-event yang berlangsung setiap empat tahun ini akan diadakan di Banda Aceh, Aceh, dan Medan, Sumatera Utara.
-
Kapan PON XXI 2024 akan berlangsung? Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 akan berlangsung pada 8-20 September 2024.
-
Kapan PON XXI Aceh-Sumut 2024 dijadwalkan berlangsung? PON XXI atau PON Aceh-Sumut 2024 dijadwalkan berlangsung dari 8 hingga 20 September 2024.
Lokasi pameran berada di lapangan TVRI Cibaduyut yang jauh dari pusat keramaian. Untuk menempuhnya dengan jalan sempit karena hanya bisa dilalui dua jalur mobil. Padahal peserta diharuskan membayar Rp 18 juta untuk sewa stand, belum lagi harus membuat dekor stand yang biayanya cukup mahal.
"Kami sebagai salah satu peserta dan hampir seluruh peserta kecewa berat. Ini even nasional selevel PON atau kegiatan pameran tingkat desa?" sindirnya.
Sebagai konsekuensi dari lokasi tersebut, lanjutnya, pengunjung datang sepi bahkan bisa dibilang tidak ada yang peduli. "Yang datang ke stand yang sepi ini hanya anak-anak kecil kampung sekitar lokasi dengan sandal jepit dan ada ibu-ibu berpakaian daster yang hanya sekedar lewat," jelasnya.
Saat pembukaan oleh istri gubernur sangat sepi pengujung, bahkan panitia kelimpungan cari warga untuk ikut duduk di kursi acara. Para penyewa stand banyak yang mengeluh. Mereka datang dari Solo, Kebumen, Semarang, Jakarta, bahkan ada dari Sulawesi Selatan.
Kondisi ini diperparah dengan EO atau penyelenggara tidak profesional, tidak responsif dan tidak memiliki tanggung jawab. "Karena lokasi yang becek seperti sawah tidak ada upaya EO untuk sekedar tutup dengan pasir atau koral sehingga pengunjung nyaman," ungkapnya.
"Kami sebagai peserta sangat kecewa karena terlanjur ikut expo terburuk sepanjang sejarah dan minta kepada panitia untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan mempertimbangkan kemungkinan pembebasan biaya sewa stand karena kerugian peserta," tandasnya.