Petaka Ledakan Petasan di Blitar Cabut Empat Nyawa
Minggu (19/2) malam, adalah hari paling kelabu bagi keluarga Darman. Sebab, empat nyawa harus melayang sia-sia lantaran imbas dari petaka ledakan bahan petasan yang tengah diracik oleh dua anak dan keponakannya itu.
Minggu (19/2) malam, adalah hari paling kelabu bagi keluarga Darman. Sebab, empat nyawa harus melayang sia-sia lantaran imbas dari petaka ledakan bahan petasan yang tengah diracik oleh dua anak dan keponakannya itu.
Kejadian di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, itu benar-benar menyisakan duka bagi banyak pihak. Tidak hanya keluarga Darman, namun keluarga-keluarga tetangganya juga turut merasakan musibah tersebut. Banyak warga yang terluka serta puluhan rumah juga hancur akibat ledakan yang begitu dahsyat.
-
Kapan Bojan Hodak resmi melatih Persib Bandung? Bojan sendiri resmi menjadi pelatih Persib Bandung mulai hari ini, Rabu 26 Juli 2023.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Di mana Desa Pelemwatu terletak? Desa Pelemwatu di Kabupaten Gresik, Jawa Timur berhasil mengubah kesan tertinggal menjadi desa mandiri.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
Dari catatan Kepolisian, satu korban meninggal dunia ditemukan utuh di area ledakan. Identitasnya pun dikenali sebagai Darman, yang tak lain adalah sang pemilik rumah. Tiga orang yang diduga bernama Aripin, Deni Widodo dan Wawa, tubuhnya ditemukan sudah dalam kondisi tercerai berai alias tidak utuh.
Ketiga orang korban ini diduga berada dalam lingkaran pusat ledakan atau disebut juga kreter. Oleh polisi, kreter ditemukan berada di area dalam dapur. Diduga, ketiga korban itu tengah meracik obat bahan peledak petasan.
Polisi mengirimkan dua tim dari Labforensik Polda Jatim ke lokasi ledakan. Tim pertama bertugas untuk menyisir bahan peledak. Sementara tim kedua bertugas untuk menyisir para korban.
Hasilnya? Sebanyak 20 potongan tubuh ditemukan polisi di luar radius pusat ledakan atau kreter. Ke-20 potongan tubuh itu kini tengah menjalani proses uji DNA untuk memastikan identitas pemiliknya.
Selain potongan tubuh korban, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya, 3 panci, wajan, pecahan logam, dan 1 puntung rokok.
Polisi juga menemukan sejumlah bahan yang masih asli, hanya berbentuk belerang. Sejumlah unsur kimia juga ditemukan di TKP, di antaranya kalium klorat, alumunium, dan sulfur.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara laboratorium Bidlabfor, hasilnya adalah sejumlah unsur itu merupakan bahan peledak berjenis low explosive.
"Kalau dicampur menjadi bahan peledak jenis low explosive atau bahan isian mercon, atau bahan isian bondet. Itu yang sampai saat ini hasilnya seperti itu," ungkap Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Pol Sodiq Pratomo.
Dari sejumlah barang bukti (BB) yang ditemukan, pihaknya memprediksi jumlah bahan atau bubuk petasan yang saat itu tersimpan di TKP. Ia menyebut, pihaknya menemukan 3 panci dan wajan yang diperkirakan berkapasitas 5 kg per masing-masing item.
"Kalau dari BB yang kita temukan. Ada 3 panci yang ukuran sekitar 5 kg. Kemudian ada wajan segitu juga (ukurannya), kira kira isiannya antara 15-20 kg, bahan peledaknya. Tapi ini masih prediksi ya, karena kita gak tahu pastinya. Karena semuanya sudah terbakar semua," pungkasnya.
Tidak hanya prediksi jumlah bahan peledak yang meledak saat itu. Namun, polisi juga memprediksi pemicu dari ledakan tersebut. Prediksi paling kuat adalah terkait puntung rokok yang ditemukan di area ledakan petasan.
Namun, polisi tak ingin berspekulasi apalah ledakan bahan petasan itu karena rokok. Mereka menguji DNA yang terdapat pada puntung rokok itu.
Kini, duka menyelimuti masyarakat setempat. Sebab, selain merenggut nyawa beberapa warganya, mereka kini harus memperbaiki sendiri rumah-rumah yang telah hancur.
Polisi pun mengimbau agar masyarakat tak lagi bermain-main dengan petasan. Sebab, meski tergolong low explosive, petasan dan bahan bakunya tidak kurang berbahaya dari pada bahan peledak berjenis high eksplosif.
(mdk/yan)