Petani ini sangat bersyukur akan adanya bendungan di Serang dan Lebak
Petani di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten menyambut baik pembangunan Bendungan Sindang Heula. Dengan adanya bendungan ini diharapkan pengairan sawah mereka jadi lebih baik sehingga hasil panen bisa melimpah.
Menurut Tarmin, petani asal Kecamatan Pabuaran, Serang Banten, selama ini sawah yang dia miliki terkendala pengairan. Di saat musim kemarau, air untuk pengairan sawah sulit didapat sehingga tak jarang hasil panen tak memuaskan.
"Ini (Bendungan Sindang Heula) untuk irigasi. Kita mah senang, jadinya air tidak susah dan panen pastinya lebih baik," ujar Tarmin.
Bendungan Sindang Heula dibangun untuk menampung aliran Sungai Cibanten dengan volume tampungan total sebesar 9,26 juta meter kubik dan luas genangan 128,50 ha. Selain Bendungan Sindang Heula, Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air juga sedang membangun Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Mengapa Kementerian PUPR diangkat menjadi Duta Kehormatan? Duta Kehormatan adalah individu yang memiliki pencapaian sosial yang dapat berkontribusi pada misi dan visi AWC. Terutama untuk meningkatkan kerja sama antara anggota dan mitra-mitra AWC, menerapkan rencana pengembangan jangka menengah dan jangka panjang, serta mengembangkan dan merevitalisasi proyek-proyek air.
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN menyerahkan sertipikat aset BUMN dan Pemda di Kalimantan Timur? Menteri ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyerahkan sejumlah sertipikat aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam hal ini PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero), dan sertipikat aset Pemerintah Daerah (Pemda) di wilayah Kalimantan Timur. Penyerahan tersebut berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, pada Kamis (3/8/2023). Adapun sertipikat aset BUMN yang diserahkan, yaitu 24 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara; 3 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Barat; dan 38 sertipikat bagi PLN wilayah Kalimantan Selatan. Sementara itu, sertipikat aset Pemda yang diserahkan antara lain 7 sertipikat bagi Pemerintah Kota Balikpapan; 3 sertipikat bagi Pemerintah Kota Samarinda; dan 2 sertipikat bagi Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian KKP untuk diterapkan pada perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi. "Meminimalisir bagian terbuang, semua bagian ikan bisa dimanfaatkan untuk jadi produk," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
Kedua bendungan tersebut merupakan proyek strategis nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 3 Tahun 2016 tentang percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Kedua bendungan itu dibangun untuk mendukung Provinsi Banten sebagai lumbung pangan nasional.
Tak cuma Bendungan Sindang Heula, Bendungan Karian juga sangat dinanti oleh para petani di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Selama ini warga di Rangkasbitung baru bisa menanam di masa tanam kedua di tahun 2017 setelah hujan turun.
"Hujan baru turun minggu kemarin dan kita baru mulai nanam padi karena memang nunggu hujan. Mudah-mudahan kalau bendungan (Karian) jadi petani tidak perlu lagi menunggu hujan kalau mau nanam," ujar Supri warga Kelurahan Rangkasbitung Barat.
Selama ini sulitnya air disiasati warga Rangkasbitung dengan memilih bibit unggul. Menurut Supri, petani di wilayahnya banyak yang menanam bibit unggul seperti Varietas Chiherang, Cigeulis dan IR 64.
"Kalau bendungan sudah jadi ditambah pakai bibit unggul hasil panennya tentu lebih bagus. Karena selama ini kita sulit air kalau pas masa tanam kedua yang jatuh pas musim kemarau. Mudah-mudahan (Bendungan Karian) cepat jadi," ujar Supri.
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (4/9) lalu menargetkan pembangunan bendungan multifungsi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan selesai pada tahun 2019.
"Di Banten, kita sedang bangun dua Bendungan. Selain Bendungan Karian, kita juga membangun Bendungan Sindang Heula yang ukurannya lebih kecil dan ditargetkan selesai tahun 2018. Bendungan ini akan mengairi daerah irigasi seluas 1.000 ha," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mendampingi Presiden Jokowi.
Sementara itu Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Ni Made Sumiarsih, menyebutkan bahwa selain irigasi, Bendungan Sindang Heula menjadi salah satu sumber air baku dengan debit 0,8 m3/detik bagi Kota Serang dan Kabupaten Serang serta sebagai sarana pengendalian banjir wilayah tersebut sebesar 900 m3.
Bendungan Sindang Heula mulai dibangun sejak November 2015 dengan anggaran Rp 427 miliar. Saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 44 persen.
Tahun ini Kementerian PUPR juga menargetkan akan menyelesaikan rehabilitasi saluran primer pada Daerah Irigasi Cidurian sepanjang 11 km yang mengairi 1.735 ha lahan pertanian dengan anggaran Rp 17,9 miliar. Kemudian rehabilitasi saluran primer pada Daerah Irigasi Pamarayan sepanjang 6,1 km yang mengaliri 257 ha lahan pertanian dengan anggaran Rp 11,2 miliar.