Peternak di Jateng Bagikan 36 Ribu Ayam Karena Kecewa Harga Jual Anjlok
Peternak ayam ras yang tergabung dalam wadah Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah membagikan ayam gratis sebanyak 36 ribu kepada masyarakat. Aksi tersebut merupakan buntut dari kekecewaan para peternak ayam atas anjloknya harga ayam di pasaran.
Peternak ayam ras yang tergabung dalam wadah Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah membagikan ayam gratis sebanyak 36 ribu kepada masyarakat. Aksi tersebut merupakan buntut dari kekecewaan para peternak ayam atas anjloknya harga ayam di pasaran.
Antrean masyarakat terlihat memanjang di Kantor Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (26/6). Mereka datang membawa kupon untuk ditukarkan dengan seekor ayam ras. Sejumlah petugas keamanan juga tampak sigap mengatur antrean supaya tertib.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa saja jenis-jenis ayam Bangkok yang harganya mahal? Berikut jenis ayam Bangkok mahal dengan harga bikin melongo: Ayam Bangkok Ai Jae Jenis ayam Bangkok yang pertama adalah ayam Bangkok Ai Jae asli dari Thailand. Ayam Bangkok yang satu ini secara penampilan sebenarnya seperti ayam Bangkok pada umumnya. Namun pencinta ayam Bangkok pasti akan mengenali perbedaannya.Ayam Bangkok Ai Jae menjadi ayam Bangkok termahal di dunia, di mana ia dihargai senilai sekitar Rp1,2 miliar. Ayam Bangkok Campuran Tiga Darah Jenis ayam Bangkok berikutnya yaitu ayam Bangkok campuran tiga darah. Maksudnya ayam ini campuran rasa ayam bangkok, ayam birma dan ayam Saigon. Selain campuran tersebut berpengaruh pada penampilannya, campuran tiga darah itu juga diyakini menurunkan sifat unggul dari masing-masing ras.Meski tidak sefantastis harga ayam Bangkok Ai Jae, namun bagi Anda yang hanya ingin memeliharanya sebagai hobi, Anda perlu merogoh kocek sekitar Rp350 juta untuk memilikinya. Ayam Cemani Jenis ayam Bangkok selanjutnya adalah ayam Cemani, yakni ayam Bangkok asli Indonesia. Ayam cemani sangat mudah dikenali dari penampilannya, sebab seluruh tubuhnya berwarna hitam.Keunikan tersebut membuatnya memiliki harga selangit yang tak tanggung-tanggung. Harga ayam Bangkok Cemani ini bekisar antara Rp25 juta hingga Rp40 juta bergantung dari umurnya. Ayam Brahma Jenis ayam Bangkok satu ini berasal dari India. Ayam Brahma memiliki penampilan yang cantik di mana bulunya didominasi warna putih bersih. Warna hitamnya hanya ada pada bulu ekornya dan lehernya.Menariknya pula, kedua kaki ayam Brahma juga dipenuhi bulu putih sehingga terlihat seperti memakai celana. Selain ayam Brahma putih, ada pula ayam Brahma emas, ayam Brahma emas didominasi bulu berwarna cokelat cerah yang lebat. Ayam Brahma memiliki tinggi rata-rata 70 cm, sebagai perbandingan ayam kampung hanya memiliki tinggi 40 cm. Sehingga ayam Brahma tampak seperti ayam raksasa. Harga ayam Bangkok Brahma dibanderol hingga Rp7 jutaan bergantung dari umur dan bobotnya.
-
Kenapa harga telur ayam di Pasar Induk Rau Serang mengalami kenaikan? "Harga telur ayam naik lagi menjadi Rp32 ribu, padahal sebelumnya Rp30 ribu per kg. Kenaikan harga telur ayam sudah terjadi sejak Lebaran haji," kata Ujang.
-
Bagaimana dampak kenaikan harga ayam potong di Pasar Induk Rau Serang terhadap penjualan? Yayan menambahkan, selama kenaikan ini penjualan ayam semakin menurun hingga 50 persen. "Biasanya per hari saya bisa menjual ayam sebanyak 200 ekor ayam. Namun, saat ini hanya 100-130 ekor per hari," kata Yayan menegaskan.
Satu per satu ayam dikeluarkan dari kandangnya oleh petugas. Selanjutnya, warga yang telah memperoleh ayam secara gratis itu langsung berjalan keluar meninggalkan lokasi pembagian di basement Kantor Kecamatan Jebres, Solo.
Sebanyak 2.000 ekor ayam disiapkan untuk pembagian di Jebres itu. Di Solo, hampir semua kantor kecamatan yang berjumlah lima itu melakukan kegiatan yang sama pada pagi itu, yakni bagi-bagi ayam gratis yang dilakukan sejumlah anggota Pinsar. Hanya saja, dari lima kecamatan itu jumlah ayam yang dibagikan saling berbeda satu dengan lainnya.
Ketua Pinsar Jawa Tengah, Parjuni mengatakan, pembagian ayam gratis sebanyak 36 ribu ekor meliputi wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ayam tersebut dibagikan kepada masyarakat kurang mampu dengan membawa kupon. Sedangkan di Solo jumlah ayam yang dibagikan secara cuma-cuma itu sebanyak 8.000 ekor ayam.
"Kita bagikan secara serentak. Pembagian di Jawa Tengah di antaranya di Semarang, Solo, Klaten dan lainnya. Di Yogyakarta juga para peternak ayam melakukan pembagian ayam gratis," kata dia di Solo.
Menurut Parjuni, pembagian ayam gratis sebanyak puluhan ribu ekor itu dilatarbelakang aksi keprihatinan dari para peternak yang mengalami kerugian sejak Januari hingga hari ini. Peternak merugi karena terjadinya kelebihan pasokan dari pembibitan ayam. Jumlah bibit yang beredar saat ini dibandingkan dengan kebutuhan pasar, jumlahnya jauh melebihi kapasitas.
"Jadi bagi-bagi ayam gratis ini sekaligus aksi protes untuk menyampaikan aspirasi kita supaya segera didengar oleh pemerintah. Kita sebagai peternak yang telah bertahun-tahun itu ingin dilindung pemerintah," katanya.
Parjuni pun menyayangkan sikap Kementerian Pertanian yang tak tanggap dengan aksi kekecewaan para peternak ayam. Padahal kementerian tersebut memiliki kewenangan kebijakan untuk mengurangi jumlah produksi pembibitan.
"Berkali-kali Kementan itu yang mempunyai policy untuk produksi ini supaya dikurangi, tapi tidak perah dikurangi sehingga kita sebagai peternak kecil," ungkapnya.
Selain itu, ia berharap antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan saling bersinergi untuk melindungi para peternak ayam. Menurutnya, Kementerian Perdagangan jika juga melihat bahwa jika harga ayam rendah itu sangat resiko, sedangkan jika harga terlalu tinggi juga berisiko. Oleh sebab itu, dua kementerian tu diharapkan menjalin komunikasi yang efektif untuk menentukan kebijakan yang berpihak kepada nasib para peternak.
"Kalau tidak ada komunikasi yang positif selama ini terjalin maka akan mengakibatkan seperti ini terus. Setelah ada komunikasi itu bukan hanya sekedar ngomong tapi ada tindakan yang saling mendukung. Suplai kan memang dari Kementan sedangkan harga itu dari Kemendag," katanya.
Saat ini Kementerian Perdagangan memang telah menentukan harga jual ayam di tingkat peternak dengan kisaran angka Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Hanya saja hal tersebut tidak pernah diimbangi dengan suplai sehingga terjadi pasokan yang lebih, alhasil patokan harga tersebut tidak pernah tercapai.
"Saat ini harga jual di tingkat peternak hanya berkisar Rp 9.000 per kilogram, padahal HPP (harga pokok penjualan) mencapai Rp18 ribu lebih. Dengan kondisi seperti saat ini maka harga jualnya jauh dari harapan peternak," keluhnya.
Dampak dari anjloknya harga jual ayam di tingkat peternak, Parjuni mengaku jumlah peternak ayam yang tergabung dalam Pinsar Jawa tengah sudah banyak yang gulung tikar. Lantaran harga jual saat ini tidak seimbang dengan jumlah biaya produksi ternak ayam.
"Yang gulung tidak sudah banyak, tapi gulung tikarnya dalam arti terus berhenti perlihara saja. Jadi menunda sampai menunggu kondisi yang kodusif. Saya sendiri pun kalau saya turuti itu sudah habis. Aya itu sudah rugi mungkin sekitar Rp 2 miliar," kata dia.
(mdk/cob)