Petinggi Demokrat dan NasDem Saling Sindir Soal Jaksa Agung dari Parpol
Rapat Komisi III dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11), diwarnai saling sindir antar anggota DPR.
Rapat Komisi III dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11), diwarnai saling sindir antar anggota DPR. Bermula saat Ketua DPP Partai Demokrat yang juga anggota Komisi III DPR, Benny K Harman yang menyinggung masalah Jaksa Agung berasal dari partai politik.
"Dulu Jaksa Agung kita jelas-jelas partai politik, dan jadikan Kejaksaan ini alat politik, saya mohon Bapak Jaksa agung, catat ini, tolong jaga netralitas, jaga profesionalitas. Dan Jagalah keadilan," kata Benny.
-
Siapa yang mengapresiasi langkah Jaksa Agung? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Jaksa Agung yang tidak memberikan toleransi terhadap jaksa yang diduga terlibat korupsi.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Hendarman Supandji menjabat sebagai Jaksa Agung? Hendarman Supandji menjabat sebagai Jaksa Agung pada periode 2007-2010.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Mengapa Waduk Jatigede sering surut? Adapun saat ini kondisi Waduk Jatigede memang tengah surut. Kondisi ini sudah terjadi hampir tiap tahun saat musim kemarau panjang.
Ucapan Benny langsung ditanggapi Ketua DPP NasDem yang juga anggota Komisi III, Taufik Basari. Sebab, Jaksa Agung periode 2014-2019 M Prasetyo berasal dari Partai NasDem.
"Saya hanya ingin memberikan catatan saja agar jangan tendensius, ketika kita menyampaikan sesuatu hal yang menuduh diantara kita di sini terkait dengan partai politik misalnya, itu kan kemarin kita selama sepanjang periode Jaksa Agung kemarin kan terbuka seluas luasnya jika ingin mempertanyakan jika ada masalah jika ada sesuatu hal. Ya itu kan bisa ditanyakan saat dulu, kalau kemarin tidak ada persoalan, kenapa kemudian dipertanyakan sekarang. Itu saja pimpinan," jawab Taufik.
Tak Sindir NasDem
Benny merespon ucapan Taufik. Dia merasa tidak pernah menyinggung Jaksa Agung dari NasDem.
"Saya tidak menuduh siapapun partai politik itu, tetapi saya ingatkan dulu ada orang partai politik yang menjadi jaksa agung, dan menggunakan institusi ini alat politiknya. Siapa yang saya sebutkan itu bukan partai tertentu," ujarnya.
Benny menjelaskan, selama ini banyak Jaksa Agung yang berasal dari partai politik. Tidak hanya NasDem, tetapi juga PBB, PPP dan Golkar.
"Jadi, kalau ada yang tersinggung, loh, sebut siapa yang sebutkan itu, sebab Jaksa Agung dulu ada dari PBB, ada dari Golkar ada PPP," ucapnya.
(mdk/noe)