Petugas PCR Bandara Terpapar Omicron, Kapolri Minta Perketat Disiplin Prokes
Dengan adanya yang tertular virus varian baru tersebut, ia ingin memperkuat pos-pos titik masuk mulai bandara hingga pelabuhan yang ada.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, adanya petugas Polymerase Chain Reaction (PCR) yang tertular virus varian baru Omicron. Hal ini disampaikan saat launching Vaksinasi Merdeka Anak di kawsan Jakarta Pusat.
"Kita dapat info bahwa beberapa rekan kita yang menjadi petugas PCR di bandara beberapa orang tertular varian baru Omicron," kata Sigit, Rabu (5/1).
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan Eno Sigit lahir? Retnosari Widowati Harjojudanto, atau Eno, lahir pada 10 April 1974, mendekati setengah abad usianya.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
Dengan adanya yang tertular virus varian baru tersebut, ia ingin memperkuat pos-pos titik masuk mulai bandara hingga pelabuhan yang ada.
"Ini jadi warning bagi kita, tolong walaupun sudah divaksin jangan lupa aturan prokes. Karena tingginya resiko kita semua yang setiap hari, setiap saat berada di ruang publik memiliki resiko tertular lebih cepat," ujarnya.
Selain itu, tak hanya petugas PCR yang terpapar varian baru Omicron saja. Melainkan adanya anak-anak yang terpapar varian baru dan delta.
"10,2 persen anak-anak kita juga beberapa waktu lalu terkonfirmasi varian baru dan delta, ini jadi tugas kita," ungkapnya.
"Apalagi saat ini kita semua melihat ada varian baru omicron sampai hari ini terus berkembang kurang lebih ada 199 negara di dunia yang saat ini angka-angkanya terus bertambah," sambungnya.
Baca juga:
Kapal Pesiar Diperintahkan Kembali Berlabuh ke Hong Kong Gara-Gara Omicron
PTM 100 Persen di Tengah Level 2 PPKM, Pemprov DKI Diminta Kebut Vaksinasi Covid-19
Sementara di Indonesia sendiri, disebutnya ada 254 kasus dan terus bertambah. Dimana 239 berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan sementara saat ini sudah ada 15 orang ditemukan tertular terkonfirmasi positif karena transmisi lokal.
"Ini adalah tantangan kedepan karena varian Omicron miliki 5 kali lebih cepat penularannya. Ini tantangan kita, bagaimana angka ini bisa kita hadapi dengan melakukan upaya yang selama ini sudah kita laksanakan bagaimana prokes, 3M khususnya memakai masker dan akselerasi vaksinasi karena ini kunci dari upaya kita betul-betul bisa mengendalikan laju Covid," ucapnya.
Menurutnya, dengan adanya vaksinasi ini membuktikan dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan tentunya memiliki proteksi yang lebih tinggi.
"Dari hasil survey beberapa waktu lalu dari Kementerian Kesehatan dalam hal ini peneliti melihat bahwa saat ini 83-92 persen masyarakat khususnya yang sudah divaksin ini memiliki kekebalan, sementara dari usia 1-11 tahun saat ini memiliki kekebalan 71,4 persen lebih rendah. Sehingga mau tidak mau kita memberikan percepatan vaksinasi," jelasnya.
Meskipun sudah tervaksin, tidak bisa dipastikan tidak akan terpapar virus. Akan tetapi, mereka yang sudah tervaksin akan terpapar virus tersebut dengan gejala ringan.
"Artinya bagi mereka yang sudah divaksin masih bisa kena, namun gejalanya ringan. Sementara yang sudah divaksin itu berpotensi terhadap vatalitas, ini yang menjadi tantangan kita kedepan untuk bagaimana akselerasi vaksinasi ke anak-anak kita," ungkapnya.
"Karena bapak presiden telah buka PTM 100 persen dan di satu sisi ini kebutuhan anak-anak kita yamg selama ini kehilangan kesempatan waktu untuk belajar karena pembelajaran jarak jauh," tutupnya.
Baca juga:
Kasus Omicron Terus Bertambah, Menkes Minta Pintu Masuk Diperketat
Kasus Omicron Bertambah, Keterpakaian Tempat Tidur RS Rujukan Covid di DKI Meningkat
Pemkot Tangerang Telusuri Kontak Erat 2 Pegawai Bandara Positif Covid-19
Tekan Kasus Covid-19, Kapolri Luncurkan Vaksinasi Merdeka Anak di 30 Provinsi
Satgas Covid-19: Perlu Strategi Ganda Cegah Meluasnya Kasus Omicron