Pihak Rumah Sakit Karya Medika Bekasi akui gunakan vaksin palsu
Dua vaksin palsu yang digunakan itu antara lain PPD dan Engerix B Pediatal.
Pihak Rumah Sakit Karya Medika II Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membenarkan lima vaksin palsu, tetapi baru dua yang pakai untuk anak-anak pasca tertangkapnya pemilik CV Azka Medical.
"Dua vaksin palsu yang digunakan itu antara lain PPD dan Engerix B Pediatal," kata Direkrur RS Karya Medika II, Tambun, Kecamatan Tambun, dr Dominggus M Efruan Mars di Tambun, demikian dikutip dari Antara, Jumat (15/7).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana lokasi razia di Bekasi? Selanjutnya wilayah Kota Bekasi petugas akan disebar di Jl. Ahmad Yani; Jl. Sersan Aswan; Jl. IR. Juanda. Sedangkan untuk Kabupaten Bekasi ada di Tl. Lippo dan Pertigaan Hyundai; Tl. SGC; Tl. Perdana dan Tl. Telaga Asih.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
Sedangkan tiga di antaranya Engerix B Adult, ABU (vaksin khusus bisa ular), ATS tidak digunakannya.
Menurutnya, pembelian vaksin ini awal mulanya penawaran dari CV Azka Medica melalui email. Dan terjadilah kerjasama sejak 2012 sampai terungkapnya kasus vaksin palsu.
Pembelian ini dikarenakan persediaan obat maupun vaksin kosong, sehingga dilakukan pembelian dari beberapa distributor yang sudah menjadi langganannya.
Dengan adanya kejadian ini belum dilakukan pemeriksaan ulang kepada pasien terkait efek samping yang ditimbulkannya. Saat ini sedang dilakukan pengumpulan rekap medis (data pasien yang menggunakan vaksin palsu) untuk dilakukan tindak lanjut dengan penanganan medis.
Dia menambahkan, tetap bertanggungjawab dengan adanya vaksin palsu yang dibelinya. Dan saat ini sedang dilakukan uji laboratorium guna mengetahui efek samping yang ditimbulkan khususnya anak-anak.
Oleh karena itu pentingnya kerjasama dengan pasien yang telah mendapatkan dua vaksin itu agar bersabar, dikarenakan sedang dilakukan pendataan ulang.
Sementara itu salah seorang warga dari Cibitung, Heti (35) bersama anaknya mendatangi Rs Karya Medika II meminta pertanggungjawaban terkait vaksin palsu, dan itu sudah dilakukan tujuh bulan yang lalu.
Menurut dia, semenjak disuntik menggunakan vaksin itu, metabolisme tubuh menjadi lemah dan mudah sakit. Untuk itu meminta agar ditindak lanjuti dengan dilakukan uji laboratorium. Agar dapat diketahui apakah benar menurunnya metabolisme tubuh, diakibatkan karena vaksin yang sudah disuntikan beberapa bulan lalu.
(mdk/cob)