Pilih 'setia' pada Dimas Kanjeng, Marwah Daud keluar dari MUI
Pilih 'setia' pada Dimas Kanjeng, Marwah Daud keluar dari MUI. Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia, Najamuddin Ramly, mengatakan, sebagai seorang berintelektual, organisatoris dan politisi, seharusnya Marwah tidak mempercayai tindakan di luar logika yang menyimpang dari akidah Islam.
Nama salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marwah Daud, ramai diperbincangkan setelah praktik penipuan yang dilakukan pemilik padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi terungkap ke publik. Marwah sebagai ketua yayasan itu meyakinkan aktivitas yang dijalankan Taat Pribadi bukan sesuatu yang menyesatkan.
Setelah beberapa kali memberikan penjelasannya soal keberadaan padepokan tersebut, Marwah kemudian melayangkan surat pengunduran diri dari MUI. Marwah lebih memilih membela padepokan Dimas Kanjeng.
"Marwah Daud Ibrahim mengundurkan diri per 3 Oktober meski secara tertulis lewat pesan elektronik WhatsApp kami terima tanggal 4 Oktober. Nanti menyusul surat resmi," kata Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Najamuddin Ramly, di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (5/10).
Menurut dia, dengan pengunduran diri itu maka berarti MUI sudah tidak memiliki hubungan secara kelembagaan dengan Marwah. Dia mengatakan tindakan dan keyakinan Marwah untuk tetap membela Padepokan Dimas Kanjeng itu bersifat pribadi.
Najamuddin mengatakan, pihaknya akan segera mengeluarkan fatwa setelah menerima hasil investigasi dari MUI Jawa Timur. Dikatakannya, alasan pengunduran diri Marwah karena yang bersangkutan tetap memilih untuk tetap menjadi Ketua Yayasan Kanjeng Dimas.
Secara pribadi, Najamuddin belum mengerti mengapa Marwah lebih memilih Yayasan Kanjeng Dimas dan mengundurkan diri dari MUI. Sebagai seorang berintelektual, organisatoris dan politisi, kata dia, seharusnya Marwah tidak mempercayai tindakan di luar logika yang menyimpang dari akidah Islam.
"Kenapa Marwah tertarik? Sebagai intelektual, Koordinator ICMI dan peneliti, logikanya tidak masuk akal, bisa tertarik. Saya kira ini perbuatan sihir dan nujum, Marwah diperlihatkan trik-trik Kanjeng Dimas," katanya.
Baca juga:
Panglima TNI kaji keterlibatan prajurit di Padepokan Dimas Kanjeng
Kasus Dimas Kanjeng, Polda Jatim terus periksa 9 saksi di Makassar
Emas palsu Dimas Kanjeng bergambar palu arit dan Soekarno
MUI bakal buat fatwa Padepokan Dimas Kanjeng karena diduga sesat
Kisah pengikut Dimas Kanjeng setor Rp 202 M dapat emas palsu 500 Kg
Hj Najemiah pernah pamer Dimas Kanjeng berfoto bareng Jokowi
Najemiah setor Rp 202 M ke Kanjeng Dimas bertahap selama dua tahun
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
-
Kapan Devano Danendra dan Azizah Salsha mulai berteman? Devano Danendra dan Azizah Salsha telah menjalin persahabatan yang cukup lama.
-
Kapan Diah Permatasari bersama Marco mencoblos di TPS? Pada tanggal 14 Februari 2024, Diah Permatasari bersama putra keduanya, Marco, hadir di TPS untuk mencoblos.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kapan Danau Masigit mulai mengering? Sudah tiga bulan terakhir lokasi itu tidak digenangi air hingga tanah di dasar danau retak-retak.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.