Pimpinan DPR Minta Pemerintah Gencar Sosialisasi PPKM Darurat dan Vaksinasi di Ponpes
Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR RI menyebut, harus dijadikan warning keras bagi pemerintah untuk memperhatikan para Kiai di ponpes. Bila diabaikan, lanjut dia, bukan tidak mungkin jumlah korban Covid-19 di lingkungan Pesantren bisa semakin bertambah.
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah menggencarkan sosialisasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat untuk Pondok Pesantren (ponpes). Menurutnya, ponpes sangat rentan terpapar virus corona.
“Pesantren harus digencarkan sosialisasi PPKM Darurat, karena mereka sangat rentan. Jelaskan poin-poinnya dengan detail, utamanya protokol kesehatan (prokes)," katanya di Jakarta, Jumat (2/7).
Muhaimin mendesak pelaksanaan vaksinasi di ponpes ditingkatkan terutama bagi para Kiai, Nyai, dan guru. Dia mengaku sangat prihatin mendengar kabar duka wafatnya Kiai dan Nyai dalam waktu yang berdekatan.
-
Apa yang ditemukan Muhaimin Iskandar terkait tenda jemaah Indonesia di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang.
-
Siapa Sultan Iskandar Muda? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
"Hampir setiap hari saya dengar kabar duka panutan kita, para Kiai kita banyak yang meninggal dunia dalam waktu berdekatan. Karena itu saya minta vaksinasi untuk mereka ditingkatkan," tuturnya.
Dia bilang, kasus meninggalnya Kiai tersebut memang tidak bisa disimpulkan akibat Covid-19. Namun rentetan kasus yang terjadi dalam kurun waktu yang tidak berjauhan patut diwaspadai imbas dari Covid-19.
"Apalagi sekarang banyak varian baru yang disebut lebih cepat menular. Jadi walaupun tidak semua (Kiai yang meninggal dunia) terkonfirmasi covid, tapi melihat seringnya kasus itu di waktu berdekatan ya patut kita waspadai,” ujarnya.
Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan (PKB) ini, vaksinasi adalah usaha untuk mencegah dan lebih baik dilakukan ketimbang harus mengobati banyak korban yang berjatuhan. Terlebih, para Kiai dan Nyai adalah sosok sentral di ponpes yang dibutuhkan peranannya dalam mendidik santri.
Karena itu, Muhaimin mengimbau pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi bagi mereka agar Ponpes tetap eksis dan stabil.
“Buat kampanye dan sosialisasi secara terus menerus tentang pandemi ini di Pesantren. Dan kalau perlu lakukan penyekatan dan pengetatan mobilisasi di Pesantren secepatnya,” tuturnya.
Ketua Tim Pengawas Penanggulangan Bencana Covid-19 DPR RI menyebut, harus dijadikan warning keras bagi pemerintah untuk memperhatikan para Kiai di ponpes. Bila diabaikan, lanjut dia, bukan tidak mungkin jumlah korban Covid-19 di lingkungan Pesantren bisa semakin bertambah.
Di luar itu, Muhaimin mengimbau para wali santri dan warga sementara waktu untuk tidak berkunjung ke pesantren. Bagi santri yang keluar dan ingin kembali, kata dia, harus discreening ketat sebelum mereka masuk ke pesantren.
"Potensi penyebaran di pondok pesantren yang tinggi karena yang dari luar kota banyak. Kalau tidak di-screening, kalau ada yang positif, kan berisiko nanti bisa masuk (karantina) lagi,” tukasnya.
Baca juga:
Simak Persyaratan Perjalanan Antar Kota Selama Masa PPKM Darurat, Kartu Vaksin Wajib
CEK FAKTA: Vaksin Covid-19 Hanya Buat Orang Tidak Punya Penyakit? Simak Faktanya
Tinjau Vaksinasi di Sekolah, Anies Ajak Siswa Tetap Disiplin Prokes
Polda Sumbar Buka 186 Gerai Vaksin Covid-19 di 19 Daerah
BPOM Sebut Vaksin Moderna Butuh Tempat Penyimpanan Khusus