Pleno rekapitulasi suara di Batam Kota dijaga ketat & digaris polisi
Tensi di Batam Kota memanas, terlebih hasil hitung cepat perolehan suara dua pasangan calon gubernur bersaing ketat.
Rapat Pleno rekapitulasi pemungutan suara di Pilkada Kota Batam dan Kepulauan Riau di Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, mendapat penjagaan ketat dari Polisi, TNI dan Satpol PP.
"Dari Polresta 30 anggota, dari Polsek 20 anggota, Pol PP 10 anggota. Kami siagakan sesuai dengan permintaan," kata Kapolsek Batam Kota Kompol Arif Budi di lokasi, Kamis (10/12). Demikian tulis Antara.
Meskipun Kapolsek Batam Kota tidak menyebutkan ada pengamanan dari TNI, namun nampak sejumlah anggota TNI ikut mengamankan lokasi tersebut.
Petugas pengamanan juga sempat memasang garis polisi sebagai batas pengamanan bagi pengunjung yang datang. Beberapa personel juga nampak dipersenjatai dengan senjata laras panjang.
"Itu (garis polisi) sebagai pembatas saja karena hanya pihak berkepentingan seperti saksi, PPK, PPS yang boleh masuk. Lainnya termasuk calon dan pengawas dilarang masuk," kata dia.
Sementara itu Ketua PPK Batam Kota Irwansyah Rambe mengatakan rapat pleno seharusnya dimulai pukul 10.00 WIB, namun sejumlah saksi dan Panwas Kecamatan terlambat datang sehingga sedikit molor.
"Kami rencanakan pukul 10.00 WIB. Namun tadi saksi dan panwas ada yang belum datang," kata dia.
PPK kata dia, diberi kesempatan hingga 13 Desember untuk merampungkan perhitungan suara pada enam kelurahan di Batam Kota.
"Kami memang minta pengamanan seperti ini agar pleno berjalan lancar," kata Irwansyah.
Wilayah Batam Kota merupakan daerah dengan populasi penduduk tertinggi di Batam. Berdasarkan hitung cepat, selisih antara calon nomor satu untuk Provinsi dengan nomor dua sangat ketat.