Plt Bupati Bogor Bakal Evaluasi Semua Sekolah Imbas Pelajar Tewas Dibacok
Seorang pelajar tewas disabet pedang di simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Jumat (10/3).
Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan akan mengevaluasi seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Bogor, untuk mencegah tindak kekerasan pelajar. Terbaru, seorang pelajar tewas disabet pedang di simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor, Jumat (10/3).
Menurut Iwan, peristiwa tersebut sangat keji mengingat korban, Arya Saputra saat itu hanya sedang menyeberang jalan, lalu ditebas oleh pelajar lain berbonceng tiga sekitar pukul 09.30 WIB.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Siapa yang diamankan dalam kasus tawuran pelajar ini? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Kapan kasus kekerasan antar pelajar meningkat? Data pengaduan yang dilaporkan ke KPAI pada awal 2024 tercatat sudah mencapai 141 kasus
-
Apa modus yang digunakan para pelajar untuk melakukan tawuran? Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Pertama kami menyampaikan duka mendalam dan prihatin atas kejadian ini. Ini sungguh di luar batas. Tentu kita sedih sekaligus marah," kata Iwan.
Meski korban bersekolah di SMK Bina Warga yang ada di Kota Bogor, Arya merupakan warga Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Iwan Setiawan meminta kasus ini menjadi perhatian serius. Perlu ada tindakan tegas dan evaluasi terhadap lembaga pendidikan dan pihak-pihak terkait lainnya agar kasus serupa tak terus berulang.
"Memang SMA dan SMK ini domainnya di provinsi, tapi kita juga harus mengambil langkah antisipasi. Jangan sampai anak-anak kita terlibat atau menjadi korban dari kengerian ini," kata Iwan.
Menurut Iwan, perlindungan anak tak bisa hanya dilakukan pemerintah. Butuh kerjasama berbagai pihak, termasuk orang tua dan keluarga untuk sama-sama melakukan pengawasan dan pencegahan.
Ia juga memerintahkan aparat di wilayah aktif melakukan pengawasan dan pencegahan dengan memperkuat sinergitas dengan TNI, Polri, Satgas Pelajar dan pihak terkait lainnya.
"Peran orang tua juga sangat penting sebagai lingkup paling dekat dengan anak. Kita berharap pengawasan dari rumah juga lebih maksimal. Sinergitas hingga ke wilayah juga harus diperkuat. Karena mengatasi ini tidak bisa sendiri-sendiri, butuh peran serta semuanya," tandas Iwan Setiawan.
(mdk/ray)