PMI asal Garut Hilang di Arab Saudi, Keluarga Lapor Polisi
Ela Yuliani (39), pekerja migran Indonesia (PMI) asal Garut, Jawa Barat, yang hilang kontak dengan keluarga belum juga diketahui keberadaannya. Pihak keluarga didampingi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, BP2MI dan Disnaker Garut membuat laporan pengaduan ke polisi , Selasa (13/6).
Ela Yuliani (39), pekerja migran Indonesia (PMI) asal Garut, Jawa Barat, yang hilang kontak dengan keluarga belum juga diketahui keberadaannya. Pihak keluarga didampingi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) Jawa Barat dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Garut membuat laporan pengaduan ke polisi , Selasa (13/6).
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Enjang Tedi mengatakan bahwa dirinya mendampingi keluarga Ela membuat laporan pengaduan ke polisi karena keberadaan perempuan itu sudah tidak diketahui.
-
Apa yang dilakukan Alman Mulyana saat menjadi TKI di Arab Saudi? Hal itu dilakukannya saat menjadi TKI di Arab Saudi. Lantas bagaimana cerita Alman Mulyana selengkapnya?
-
Siapa yang juga menjadi TKI di Arab Saudi selain Alman? Rumah tersebut rupanya merupakan hasil jerih payah sang Ibu. Di mana sang Ibu juga sempat menjadi seorang TKW di Arab Saudi selama 30 tahun.
-
Apa peran yang dimiliki oleh para Cabin Crew yang dilepas oleh Menaker ke Arab Saudi? “Saudara-saudara semua memiliki peran penting untuk mendukung visi Arab Saudi tersebut,” kata Menaker Ida dalam sambutannya.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Apa yang disosialisasikan oleh Menteri Ketenagakerjaan kepada Pekerja Migran di Makau? Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyosialisasikan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) di Makau.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pelepasan Pekerja Migran Indonesia ke Korea, Jerman, dan Taiwan? Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani kembali lepas Pekerja Migran Indonesia yang akan terbang berangkat ke Korea, Jerman, dan Taiwan, di eL Hotel Royale Gading Kirana, Jakarta Utara, Senin (4/3).
"Perkembangan terakhir berdasarkan penelusuran Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan kantor perwakilan di Riyadh di Saudi sudah kabur dari rumah majikan," katanya, Rabu (14/6).
Karena keberadaan Ela tidak diketahui, Kemenlu dan kantor perwakilan memerlukan dasar laporan pengaduan dari keluarga. Oleh karena itu ia mendampingi Anjani Pebriani, putri dari Ela membuat laporan pengaduan sekaligus memberikan keterangan soal pihak yang memberangkatkan.
Enjang menjelaskan bahwa laporan pengaduan ke polisi juga nantinya akan menjadi dasar BP2MI menyampaikan laporan ke Kemenlu untuk pencarian Ela di Riyadh. Sebelum dinyatakan hilang, Kemenlu sudah mengecek langsung keberadaan Ela di rumah majikannya.
"Berdasarkan keterangan majikan, Ela sudah kabur sejak bulan Ramadan lalu. Dan berdasarkan keterangan dari NH yang merupakan sponsor Ela yang sedang bekerja di Dubai, ela itu sudah kabur dari rumah majikan. Jadi keterangan dari NH dan keterangan dari Kemenlu kantor perwakilan sama, Ela sudah kabur dari rumah majikan," jelas Enjang.
Setelah kabur dari rumah majikan, menurut Enjang, Ela juga rupanya tidak pernah menghubungi keluarganya yang ada di Garut. Ketika kabur dari rumah majikannya, Ela diperkirakan tidak pergi ke Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi sehingga tidak ada informasi keberadaannya hingga saat ini.
"Karena kalau kabur ke kedutaan pasti ketahuan. Nah keberadaannya yang ini perlu penelusuran. Ketika saya bertemu silaturahmi ke kantor BP2MI pusat, perkembangan pengaduan Ela ini menjadi prioritas BP2MI dan itu akan ditindaklanjuti jika ada dasar laporan pengaduan dari keluarga," ucapnya.
Sementara itu, Anjani Pebriani mengatakan bahwa dengan pembuatan laporan pengaduan yang dilakukan dirinya berharap agar ibunya bisa segera diketahui keberadaannya. “Harapannya juga tentunya agar ibunya bisa kembali ke Garut dengan selamat,” katanya.
Ia menyebut bahwa Ela memiliki empat orang anak, dimana yang dua adalah kembar. Saat ini, kedua adiknya yang kembar terpaksa diurus oleh keluarganya yang lain karena ia sudah menikah dan tinggal di wilayah selatan Garut dan adiknya sudah bekerja meski usianya masih usia sekolah.
Sebelumnya, seorang pekerja migran Indonesia (PMI), Ela Yuliani (39), asal Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat diduga menjadi korban penganiayaan majikannya di Riyadh, Arab Saudi. Saat berkomunikasi terakhir, wanita itu menangis minta pulang karena tidak tahan.
Anak Ela, Anjani Pebriani (20) mengatakan bahwa ibunya berangkat ke Arab Saudi pada Oktober 2022. Sejak keberangkatan itu, Ela dengan keluarga di Garut sulit berkomunikasi.
"Hanya sesekali menelepon. Sejak tiga bulan terakhir, komunikasi terputus, mamah terakhir menelepon nangis-nangis, ingin pulang katanya sudah tidak kuat. Ada kabar mengalami kekerasan," kata Anjani, Minggu (14/5).