PMI Jateng sediakan 1,8 juta liter air bersih atasi kekeringan
"Setiap hari PMI menggunakan truk tangki berkapasitas 6.000 liter, mendistribusikan air bersih," kata Thobari.
Musim kemarau yang terjadi hingga saat ini mengakibatkan kekurangan air bersih di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Palang Merah Indonesia (PMI) telah memberikan bantuan distribusi atau droping air bersih sebanyak 1,8 juta air bersih.
Berdasarkan data dari Posko PB (Penanggulangan Bencana) PMI Jawa Tengah, jutaan liter air bersih itu telah di distribusikan ke Kabupaten Purworejo, Wonogiri, Boyolali, Temanggung, Pati, Grobogan, Demak, Blora dan Surakarta.
"Sejak Agustus lalu hingga bulan ini, PMI telah melakukan distribusi air bersih kepada warga yang wilayahnya mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih," ujar Ketua Bidang PB PMI Jateng Thobari HR Rabu (1/10) dalam siaran persnya kepada merdeka.com.
PMI Jateng dengan dukungan PMI Pusat telah mengoperasikan 14 truk tangki air bersih untuk menunjang operasional PMI kabupaten dan kota di Jawa Tengah. "Setiap hari PMI menggunakan truk tangki berkapasitas 6.000 liter, mendistribusikan air bersih," ujarnya.
Koordinator Posko PB PMI Jateng Ali Masyhar, menambahkan wilayah yang mendapatkan bantuan air bersih berdasarkan data dari warga dan pemerintah.
"PMI kabupaten/kota melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk distribusi bantuan air bersih. Hingga saat ini telah disalurkan di 117 Desa dan di 37 kecamatan dengan jumlah keseluruhan 25.281 KK," kata Ali.
Beberapa pihak juga berperan aktif bersama PMI dalam pemberian bantuan air bersih, seperti di Kota Surakarta yang bekerja sama dengan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Peduli.
"Kami telah siap dengan air bersih sebanyak 2,5 juta liter, tinggal dibagikan merata ke wilayah kekeringan," ujar Kepala Markas PMI Solo, Tri Wuryanto.