PNS di Kaltim tewas usai kepala dipukul palu oleh kuli bangunan
Di lokasi kejadian di Jalan Pelita, tidak jauh dari kantor Disnakertrans Kaltim, Ery mendapatkan kabar bahwa pelaku, akhirnya dilumpuhkan petugas. "Karena juga mengancam petugas (polisi), makanya ditembak di kaki," terang Dwi.
Muhammad Riharza (38), PNS Disnakertrans Provinsi Kalimantan Timur, tewas usai kepalanya dihantam palu berulang kali oleh pria tidak dikenal, sore ini tadi. Polisi menembak pelaku, Sarifuddin (52) dan kini dirawat di RSUD AW Syachranie, Samarinda.
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 15.30 Wita. Pegawai Disnakertrans Kaltim yang berkantor di Jalan Kemakmuran, berlarian keluar begitu mendengar kabar Riharza dianiaya orang lain.
-
Apa yang terjadi pada PNS tersebut? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
-
Apa motif penusukan PNS itu? Kini Polres Yahukimo terus melakukan pendalaman, hingga penyelidikan guna mengungkap kejadian tersebut untuk mengetahui motif penikaman yang dilakukan OTK terhadap korban seorang PNS itu," ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan oleh para atlet bulutangkis Indonesia dalam pengambilan sumpah dan janji PNS? Mereka juga tampak mengambil sikap siap sempurna dalam acara pengambilan sumpah dan janji ini. Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo Momen pengambilan sumpah dan janji PNS ini dihadiri oleh para atlet bulutangkis Indonesia. Salah satunya, tampak Apriyani Rahayu yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
"Kita pikir satpam, karena namanya juga sama dengan korban. Ternyata, Riharza rekan kantor. Jadi kami, para pegawai, keluar kantor ke simpang tiga Jalan Pelita," kata rekan kerja Riharza, Dwi Ery Mujahiddin (43), kepada merdeka.com, ditemui di kamar jenazah RSUD AW Syachranie, Selasa (16/7) sore.
Ery dan rekan kantor lainnya dibikin kaget, setelah melihat Riharza bersimbah darah di bagian kepalanya, dan tersandar di bawah pohon. "Kita langsung minta angkot, bawa Jaja (Riharza) ke rumah sakit dulu. Waktu itu, Jaja sudah tidak merespons, kepalanya penuh darah," ujar Dwi.
Begitu angkot yang membawa Riharza didampingi rekan sekantor, Ery mendapatkan kabar Riharza meninggal dunia di rumah sakit. "Kita sempat cari, ini pelakunya siapa," sebut Dwi.
Di lokasi kejadian di Jalan Pelita, tidak jauh dari kantor Disnakertrans Kaltim, Ery mendapatkan kabar bahwa pelaku, akhirnya dilumpuhkan petugas. "Karena juga mengancam petugas (polisi), makanya ditembak di kaki," terang Dwi.
Masih diterangkan Dwi, saat kejadian, Riharza membawa kantongan plastik berisi makanan. Di perjalanan, bertemu dengan pelaku yang mengacungkan palu kepada pengguna jalan.
"Karena kebiasaan kalau sore sebelum pulang, korban ini beli makanan dulu buat anak-anaknya. Karena istrinya (pegawai Dishub Kaltim) sedang pendidikan di Makassar," ungkap Dwi.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto yang juga ditemui di kamar jenazah RSUD AW Syachranie, membenarkan peristiwa itu. "Benar, ada peristiwa penganiayaan mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Pelaku menggunakan palu," kata Vendra.
Vendra menerangkan, personilnya sedang mendalami motif pelaku, Sarifuddin (52) melakukan penganiayaan itu. Kepolisan yang melintas, terpaksa harus melumpuhkan pelaku dengan tembakan di kaki, karena juga mengancam polisi menggunakan palu.
"Pelaku ini pekerja bangunan dan sudah kita amankan. Dia habis dituduh mencuri, seperti sedang tertekan. Kalau soal dia alami gangguan jiwa, belum bisa kita simpulkan," demikian Vendra.
Baca juga:
Tembak pelaku yang hantam PNS Kaltim dengan palu, Kapolres tegaskan sesuai prosedur
Kronologi PNS Kaltim tewas setelah empat kali dihantam palu
Polres Jaksel gandeng Dinas Dukcapil buru pembunuh nenek Jeane
Mutilasi dan bakar istri, Kholili dituntut 14 tahun penjara
Polisi akui kendur cari pelaku pembunuh nenek Jeane
Pembunuh waria di Medan diiming-imingi jadi gigolo