Polda DIY sebut 1 mahasiswa Papua jadi tersangka karena bawa panah
Menurut Anny, mahasiswa Papua yang membawa panah tersebut berisiko melukai anggota polisi.
Humas Polisi Daerah (Polda) DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, mengatakan delapan mahasiswa Papua yang ditangkap polisi karena diduga akan melakukan aksi telah dibebaskan, Sabtu (16/7) dini hari 00.30 WIB. Dari delapan korban tersebut satu orang dijadikan tersangka.
"Yang ditangkap, semuanya sudah dibebaskan," ujar AKBP Anny Pudjiastuti, Sabtu (16/7).
Anny menjelaskan, satu orang yang dijadikan tersangka tersebut bernama Obi Kogoya. Obi Kogoya dijadikan tersangka karena membawa satu panah.
"Satu orang dijadikan tersangka karena terbukti membawa satu panah. Tersangka tersebut dibebaskan dengan syarat wajib lapor," ujarnya.
Menurut Anny, mahasiswa Papua yang membawa panah tersebut berisiko melukai anggota polisi. Dua orang anggota polisi diklaim mengalami luka. "Dua anggota polisi terluka dalam kejadian itu," ujar Anny.
Anny mengungkapkan bahwa kepolisian akan terus berjaga-jaga di sekitaran asrama Papua yang berada di Jalan Kusumanegara 119 Yogyakarta. Penjagaan tersebut dimaksudkan untuk mengayomi masyarakat.
"Pengamanan dan penjagaan di sekitar asrama Papua terus dilakukan untuk mengayomi masyarakat," imbuh Anny.
Sementara itu ketua asrama Papua di Yogyakarta, Roy Karoba, membenarkan bahwa ke delapan warga Papua yang ditangkap telah kembali pada Sabtu (16/7) dini hari. Namun dia membantah jika Obi Kogoya yang dijadikan tersangka telah melakukan tindakan anarkis terhadap kepolisian.
"Obi Kagoya yang dijadikan tersangka itu dipukulin dan diinjak-injak oleh polisi. Obi Kagoya dengan reflek bertahan balas memukul polisi untuk melindungi diri. Artinya dia tidak sengaja untuk memukul polisi. Dia itu reflek karena diinjak-ijak," ujar Roy Karoba.
Roy Karoba juga menepis tuduhan kepolisan yang bahwa warga Papua melakukan pelemparan batu terhadap kepolisian. Warga Papua justru yang dilempari batu dari pihak ormas yang menamakan diri FKPPI, Pemuda Pancasila, dan Paksi Kraton.
"Kalau polisi mengatakan bahwa pihak kami (Papua) melemparkan batu, itu salah, kebohongan publik. Yang ada kami dilempari ormas dan polisi malah membiarkan saja," ujarnya.
Selain itu, Roy juga keberatan jika kepolisan masih terus menjaga asrama Papua sampai hari ini. Penjagaan tersebut dinilai meresahkan warga Papua di Yogyakarta. Warga Papua menjadi tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
"Kalau sampai sekarang asrama Papua masih dikepung polisi, itu apa alasannya. Kami tidak meresahkan masyarakat sekitar. Bahkan justru warga sekitar asrama memberi bantuan dengan pembagian makanan," tambahnya.
Kejadian tersebut bermula saat warga Papua di Yogyakarta yang menamai diri Persatuan Rakyat untuk Pembebasan Papua Barat, membuat rangkaian acara 13-16 Juli. Acara tersebut dalam rangka mendukung ULMWP (United Lebration Movment For West Papua) untuk bergabung di Melanesian Spearhead Grup (MSG) yang sedang melakukan Konferensi Tingkat Tinggi di Honiara, Solomon Island 13-15 Juli.
Roy Karoba menambahkan, rencananya warga Papua akan menyelenggarakan rangkaian acara berupa panggung budaya pentas kesenian, konferensi pers, aksi damai, dan ibadah.
"Kami membatalkan semua acara tersebut karena melihat kondisi yang tidak memungkinkan," imbuhnya.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Kapan acara silaturahmi Forkopimda Banyuwangi dengan mahasiswa diadakan? Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Banyuwangi menggelar silaturahmi dengan organisasi mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Banyuwangi, di Mapolresta Banyuwangi, Selasa (18/7/23).
-
Kenapa Jogja dijuluki sebagai kota pelajar? Jogja atau Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejuta pesona. Hampir sebagian besar orang memiliki kesan tersendiri mengenai daerah yang dijuluki sebagai kota pelajar ini.
-
Siapa saja yang hadir di acara silaturahmi Forkopimda Banyuwangi dengan mahasiswa? Acara silaturahmi ini dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa PMII, HMI, GMNI, IMM, dan BEM dari berbagai perguruan tinggi di Banyuwangi. Hadir pula Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Millewa, Komandan Kodim (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol Inf Eko Julianto, serta perwakilan dari Forkopimda lainnya.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Baca juga:
Polisi kepung asrama mahasiswa Papua, ini kata Menko Polhukam
Bintang kejora, alasan polisi jaga asrama mahasiswa Papua di Yogya
Dikepung, mahasiswa Papua di Yogya sulit dapat makanan
Ini tujuan aksi mahasiswa Papua di Yogya sebelum akhirnya dikepung
Pengepungan mahasiswa Papua di Yogyakarta melanggar HAM
Mahasiswa Papua di Yogya menolak dianggap biang kerok & pro OPM