Polda Jabar bekuk 6 pengedar 6 kg sabu dikendalikan napi Lapas Riau
Polda Jabar bekuk 6 pengedar 6 kg sabu dikendalikan napi Lapas Riau. Pengungkapan kasus peredaran sabu-sabu ini, lanjut dia, bermula dari penangkapan AY pada 4 Oktober 2016 di kediamannya di kawasan Dago. Ibu rumah tangga itu berperan sebagai kurir. Saat ditangkap, anggotanya menemukan barang bukti berupa 1,4 kg sabu.
Ditres Narkoba Polda Jabar berhasil menggagalkan peredaran 6,4 kilogram narkotika jenis sabu. Barang haram tersebut diamankan dari enam tersangka yang dikendalikan dari dalam Lapas Pekanbaru Riau.
Enam tersangka yang diduga sebagai pengedar yakni pria berinisial AR, DY, RK, D, T, dan seorang ibu rumah tangga berinisial AY. Mereka ditangkap di empat tempat yang berbeda yakni di Holis Kota Bandung, Tol Padaleunyi Km 81, Bandara Husein Sastranegara dan Baleendah, Kabupaten Bandung.
"Dalam kurun waktu 3,5 bulan, kami menyita sabu-sabu seberat 6.455 gram atau sekitar 6,45 kilogram," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Bambang Waskito di Mapolda Jabar, Kamis (15/12).
Keenamnya masih dalam satu kelompok jaringan yang sama dengan wilayah edar di tatar pasundan, ibu kota Jakarta dan Banten.
Menurut jenderal polisi bintang dua tersebut, keenam tersangka ini dikendalikan orang lain yang berada di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Pekabaru Riau, yakni pria berinisial AB dan AN. AB merupakan narapidana kasus narkoba dengan vonis seumur hidup, sedangkan AN divonis hukuman mati dalam kasus serupa.
"Jadi yang di balik LP ini masih punya barang yang disimpan di luar. Lalu mereka punya jaringan untuk proses peredaran. Mereka satu sama lainnya tidak saling mengenal, bahkan dengan dua bandarnya itu pun tidak mengenal. AB dan AN ini sudah dilaporkan ke Mabes Polri untuk ditindaklanjuti," tambah Direktur Ditres Narkoba Polda Jabar Kombes Pol Asep Jaenal.
Pengungkapan kasus peredaran sabu-sabu ini, lanjut dia, bermula dari penangkapan AY pada 4 Oktober 2016 di kediamannya di kawasan Dago. Ibu rumah tangga itu berperan sebagai kurir. Saat ditangkap, anggotanya menemukan barang bukti berupa 1,4 kilogram sabu-sabu.
Dari AY, petugas pun mengembangkan dan menangkap dua orang pengedar lainnya yakni D alias PP dan AR. Keduanya ditangkap pada 4 November siang hari di Km 81 Tol Purbaleunyi saat hendak mengantar barang. Dengan bantuan petugaa PJR, pihaknya mencoba memperlambat laju mobil yang dikendarai para tersangka.
"Petugas sudah menyuruh untuk turun, tetapi keduanya tidak mau turun. Ada gerakan mencurigakan dari dalam mobil, petugas terpaksa melepaskan tembakan sebanyak empat kali ke arah kaca belakang mobilnya. Hingga akhirnya dia keluar dan petugas menemukan tiga kilogram sabu-sabu," terangnya.
Penyelidikan semakin berkembang. Petugas kemudian mendapat informasi tambahan terkait pelalu lainnya. Di awal bulan November, petugas menangkap DY di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung saat dia hendak mengambil barang.
"Dia mau ambil barang, setelah dia tunjukan tempatnya, kami temukan ada satu kilogram sabu-sabu," katanya.
Tidak sampai di situ, petugas pun kembali menerima informasi pelaku lainnya. Dua orang pria berinisial T dan RK kemudian ditangkap di kediamannya masing-masing dengan waktu yang berbeda.
"T ditangkap di Baleendah dengan barang bukti 25 gram sabu akhir bulan lalu dan RK dengan barang bukti sabu 1,87 ons ditangkap di kosannya di Jalan Holis, Kota Bandung awal Desember," paparnya.
Jika dirupiahkan, kata dia, barang bukti yang diamankan seberat lebih dari enam kilogram yang dibagi ke dalam beberapa paket ini jika dirupiahkan bisa mencapai nyaris mencapai Rp10 miliar.
"Ukuran kecil saja (2 gram lebih), itu harganya mencapai Rp400.000. Jadi bisa diperkirakan dengan kalau lebih dari enam kilo mencapai Rp9,3 miliar," ujarnya. Seluruh tersangka kini meringkuk di sel tahanan Mapolda Jabar.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Mengapa Pemprov Jateng mendorong kolaborasi dalam pemberantasan narkoba? Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Tengah mendorong kepada semua pihak, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memberantas narkoba di wilayahnya. Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
Baca juga:
BNN DIY tangkap PNS Kejaksaan Negeri yang selundupkan sabu ke lapas
Demi upah Rp 10 juta, Ari nekat bawa sabu dari Medan ke Surabaya
Jual sabu buat beli obat orang tua, adik dan kakak dicokok petugas
Data BNNP sebut Yogyakarta masuk 10 besar daerah sarang narkoba
Napi Rutan Medaeng Sidoarjo otaki peredaran narkoba di luar penjara
Polisi tangkap pengedar sabu yang dipasok dari Lapas Ambarawa