Polda Jabar: Sepanjang 2015, 2.185 nyawa melayang akibat kecelakaan
Sepanjang 2015, tercatat terjadi 8.294 kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Jabar.
Sepanjang 2015, tercatat terjadi 8.294 kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Jabar. Dari jumlah kecelakaan itu, 2.185 nyawa melayang. Data itu tercatat sejak Januari 2015 hingga 17 Desember 2015. Hal itu disampaikan Dirlantas Polda Jabar Kombes Sugihardi di Bandung, Senin (21/12).
Jika dibandingkan 2014 jumlah kecelakaan yang ada di wilayah hukum Polda Jabar mengalami penurunan. Tahun lalu tercatat mencapai 8.587 kejadian. Korban meninggal dunia tercatat 2.621 orang.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
"Untuk jumlah kasus kecelakaan, baik korban yang meninggal ataupun korban luka berat, mengalami penurunan empat persen dari tahun lalu," ujar Kombes Sugihardi.
Adapun untuk korban yang mengalami luka berat pada tahun ini mencapai 2.647 orang, mengalami penurunan dibanding lalu tahun lalu yang mencapai 2.959 orang. "Dengan begitu untuk korban luka berat mengalami penurunan sebesar 11 persen. Sedangkan untuk korban meninggal dunia menurun sebanyak 27 persen," ujarnya.
Sementara untuk korban yang mengalami luka ringan justru mengalami kenaikan. Dari 8.980 orang pada tahun lalu menjadi 9.364 orang tahun ini.
"Sedangkan untuk kerugian materi yang terjadi akibat kecelakaan, tahun ini terjadi penurunan sebanyak 4 persen. Jumlah kerugian materi pada tahun 2015 sebesar Rp 20.141.526.000, sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 20.979.580.000," ujarnya.
Untuk menekan kasus kecelakaan lalu lintas, pihaknya mengaku terus melakukan sosialisasi keamanan berkendara yang melibatkan unsur masyarakat. "Hal itu dilakukan untuk menciptakan dan memberikan, keamanan, keselamatan dan kelancaran (Kamseltiblancar) dalam berlalulintas," tandasnya.
(mdk/noe)