Polda Sultra Identifikasi Tiga Daerah Rawan Pilkada
Kapolda Sultra, Irjen Pol Drs Yan Sultra Indrajaya, menyebutkan ketiga daerah rawan pilkada adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Konawe Kepulauan.
Pilkada Serentak akan digelar satu bulan lagi tepatnya tanggal 9 Desember mendatang. Di daerah Sulawesi Tenggara, Kepolisian setempat sudah mengidentifikasi tiga daerah yang masuk kategori rawan gangguan dari tujuh daerah yang menyelenggarakan pilkada.
Kapolda Sultra, Irjen Pol Drs Yan Sultra Indrajaya, menyebutkan ketiga daerah rawan pilkada adalah Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Konawe Kepulauan.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
"Secara umum kondisi Kamtibmas Sultra satu bulan menyambut pilkada serentak 9 Desember 2020 kondusif tetapi tidak boleh lengah karena gangguan dapat timbul kapan saja dan di mana saja," kata Yan Sultra usai memimpin pelatihan simulasi pengamanan Pilkada. Demikian dikutip dari Antara, Senin (9/11).
Kerawanan pilkada yang dimaksudkan bukan hanya ditinjau dari kriminalitasnya. Tetapi kondisi geografis yang berpotensi merintangi rencana pelaksanaan pemungutan suara.
Saat ini, sedang berlangsung tahapan kampanye yang menyimpan potensi kerawanan, berupaya penganiayaan dan pengrusakan alat peraga sosialisasi pasangan calon.
Dia berharap peran kandidat pasangan calon, pimpinan partai politik, tokoh masyarakat, aparat keamanan Polri dan TNI untuk saling bersinergi menjaga kondusifitas daerah.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Intelijen Polda Sultra, Kombes Pol Suswanto, mengatakan pihaknya mengidentifikasi 11 potensi yang dapat memicu terjadi gangguan sebelum pelaksanaan pemungutan suara hingga pasca penetapan pemenang pilkada.
"Intelijen sudah bekerja secara profesional yang dapat menjadi acuan penanganan setiap potensi kerawanan oleh pihak lain," kata Suswanto.
Tujuh daerah di Sultra yang menggelar pilkada adalah Kabupaten Wakatobi, Buton Utara, Muna, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka Timur dan Konawe Kepulauan.
Baca juga:
Bajo Bakal Manfaatkan Lahan Pinggir Sungai Bangun Hunian untuk Anak Yatim
Jelang Pilkada Serentak, Kemendagri Dorong Perkada Disiplin Protokol Kesehatan
KPU Gunung Kidul Ultimatum Paslon Serahkan SK pensiun ASN dan TNI Hari Ini
Patuhi Kode Etik, Bawaslu dan KPU Tidak Bedakan Peserta Pilkada
Bawaslu di Daerah Diminta Tidak Tolak Laporan Sengketa Pilkada
Surat Suara Pilkada Tangsel Mulai Dicetak 22 November