Polda Sumsel Kirim 130 Personel ke TKP Bentrok Warga di Mesuji
Polda Sumsel mengerahkan 130 personel untuk mengamankan situasi di lokasi bentrokan warga di perbatasan Lampung-Sumsel. Dalam kejadian itu, lima wong kito dinyatakan tewas.
Polda Sumsel mengerahkan 130 personel untuk mengamankan situasi di lokasi bentrokan warga di perbatasan Lampung-Sumsel. Dalam kejadian itu, lima wong kito dinyatakan tewas.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengungkapkan, pengerahan bertujuan untuk mengantisipasi bentrokan susulan. Sebab, korban masing-masing pihak terbilang cukup banyak.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kenapa Lak masuk ke Palembang? Konon, Lak masuk ke Palembang diperkirakan pada zaman awal berdirinya Kerajaan Palembang sekitar abad 16.Saat itu, banyak dijumpai gaya arsitektur rumah Palembang yang dibangun dalam bentuk limas.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Apa saja yang ditawarkan Palembang sebagai destinasi wisata? Palembang menawarkan berbagai destinasi wisata yang tak hanya memikat mata tapi juga menyuguhkan pengalaman yang tak terlupakan.
-
Kapan Ragit Jalo diburu masyarakat Palembang? Biasanya, ragit jalo diburu oleh masyarakat Palembang ketika Ramadan.
"Untuk meredam emosi masyarakat, Polda Sumsel mengirim 130 personel ke TKP," ungkap Supriadi, Kamis (18/7).
Dijelaskannya, situasi terkini dilaporkan sudah kondusif. Tokoh masyarakat kedua desa sudah bertemu dan bersepakat menjaga kestabilan desa masing-masing.
"Mereka sudah sepakat tidak ada bentrokan lagi, situasi sudah kondusif," ujarnya.
Supriyadi menjelaskan, dalam insiden itu lima korban tewas dan dua luka berat. Tiga korban tewas berasal dari Sumsel, tepatnya tinggal di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Mesuji, Ogan Komering Ilir. Yakni, Abdul (28), Dalih (31), dan Rowi (32). Sementara dua korban tewas lainnya berasal dari Desa Pematang Panggang, Lampung.
"Jangan sampai keluarga korban emosi lagi sehingga bentrokan kembali terulang, ini yang perlahan diantisipasi oleh petugas di TKP," kata dia.
Diketahui, bentrokan dua kelompok dari dua desa itu terjadi di Register 45, Mesuji, Lampung, Rabu (17/7). Kejadiannya berawal saat seorang warga Mekar Jaya membawa mesin bajak ke area lahan Register 45 untuk menggarap lahan. Warga Pematang Panggang, Lampung, pun bertanya dari mana mendapatkan izin.
Keduanya terlibat selisih paham hingga warga Pematang Panggang tersebut memilih pulang. Tak lama kemudian, datang segerombolan warga dari Desa Pematang Panggang dengan membawa senjata tajam melakukan penyerangan.
Bentrokan antar-dua kelompok tak terhindarkan. Lima korban tewas dari dua kubu dengan kondisi mengenaskan, sedangkan beberapa orang mengalami luka-luka.
Baca juga:
Bentrok Antarwarga di Mesuji, Korban Tewas dan Luka Terkena Sabetan Senjata Tajam
Antisipasi Bentrok Susulan, Polisi Jaga Ketat Pintu Masuk Register 45 Mesuji
Bentrok Warga di Mesuji Lampung Dipicu Sengketa Lahan, Korban Tewas Menjadi 4 Orang
Warga di Mesuji Lampung Bentrok, 3 Orang Dikabarkan Tewas
Tersangka Kasus Bentrokan Warga di Buton Bertambah Menjadi 38 Orang