Polda Sumut akan tindak polisi diduga aniaya & paksa oral seks
Sejumlah saksi sudah diperiksa, termasuk AKP MAS, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, yang dilaporkan ikut menembak.
Polda Sumatera Utara (Sumut) menyatakan masih mendalami laporan korban mengaku dianiaya dan dipaksa oral seks personel kepolisian di Medan. Meski begitu, mereka tidak akan pandang bulu dalam menindak bila anggotanya terbukti bersalah.
"Siapa pun kalau salah tetap akan kita tindak," tegas Kasubbid III/Jahtanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu, Selasa (26/7).
Sejauh ini, kata Faisal, pihaknya hanya memproses kasus penganiayaan sesuai laporan korban. "Kasusnya jalan terus. Tapi kami hanya melakukan penyelidikan sesuai laporannya, yaitu penganiayaan. Tidak ada laporan pencabulan," ungkapnya.
Dia memaparkan, sejumlah saksi terlapor sudah diperiksa, termasuk AKP MAS, Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, yang dilaporkan melakukan penembakan terhadap Hariono. Dia bahkan sudah dua kali diperiksa. Dua anggota Polsek Medan Labuhan yang turut dilaporkan, IF dan HTR, juga sudah diperiksa.
Walau sudah lakukan pemeriksaan, belum ada tersangka dalam kasus ini. Kata Faisal, mereka masih terkendala dengan mangkirnya MEH, pria sipil yang dilaporkan menembak dan menyetrum RDGS.
Menurut Faisal, kunci kasus ini ada di tangan MEH. Alasannya, kasus itu berawal dari digelapkannya sepeda motor dan uang pria itu.
MEH sudah dua kali dipanggil. Namun, dia tidak juga datang. Dia kemungkinan akan dijemput paksa.
"Selain itu kita juga memanggil dokter yang pertama kali memeriksa dan mengobati kedua pelapor. Kita jadwalkan pemanggilannya Selasa depan," jelas Faisal.
Seperti diberitakan, aksi kekerasan diduga dilakukan anggota kepolisian terjadi di Medan dan Deli Serdang, Sumut. Sepasang tetangga dibawa mencari pelaku kejahatan, namun mereka dianiaya dan dicabuli.
Dua korban yaitu seorang perempuan, RDGS (21), dan Hariono (30). Keduanya warga Jalan Bersama, Medan. Penaniayaan dan pencabulan itu terjadi pada 06 dan 07 April 2016.
RDGS disetrum dan ditembak dengan airsoft gun. Sementara Hariono lima kali ditembak.
RDGS disetrum dan ditembak MEH, warga yang menemani anggota kepolisian. Sementara Hariono ditembaki MAS, anggota kepolisian.
Bukan itu saja, RDGS belakangan juga dilecehkan dan dicabuli. Dua anggota kepolisian memaksa perempuan ini melakukan oral seks. "Yang pertama IF di kantor Polsek Labuhan. Yang kedua HTR di dalam mobil, waktu dia mau mengantarku pulang," jelas RDGS.
Kasus itu kemudian dilaporkan ke Ditreskrimum Polda Sumut pada 18 April 2016. Namun tiga bulan berlalu, korban merasa kasus itu masih jalan di tempat.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
Baca juga:
Derita perempuan anak nelayan dipaksa oral seks 2 polisi
Polisi di Medan diduga aniaya pria hingga paksa oral seks wanita
Pengakuan perempuan di Medan diduga korban dipaksa oral seks polisi
Dipaksa oral seks 2 polisi, wanita ini heran laporannya cuma aniaya