Polemik Ekspor Benih Lobster Berujung Trending Tagar #TenggelamkanEdhyPrabowo
Tagar #TenggelamkanEdhyPrabowo dan #TolakExportBenihLobster tiba-tiba muncul di Twitter. Inilah penyebabnya
Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melegalkan ekspor benih lobster menuai pro dan kontra. Edhy mengaku memiliki alasan kuat membuka kemungkinan keran ekspor bibit lobster. Padahal rencana Menteri Edhy itu berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan mantan Menteri Susi Pudjiastuti dulu.
Saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi sangat melarang ekspor benih lobster untuk melindungi bibit lobster dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Bagaimana cara Susi Pudjiastuti menunjukkan keakraban dengan Prabowo? Baik Prabowo maupun Susi keduanya turun langsung untuk ikut melepas tukik ke laut. Raut bahagia tampak jelas di wajah dua sosok besar tanah air ini. Setelah selesai melakukan kegiatan sosial, Prabowo dan Susi sempat bercengkrama sambil masak bersama. Keakraban keduanya sangat terlihat dalam momen spesial ini.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
Polemik rencana Menteri Edhy Prabowo melegalkan ekspor benih lobster ramai menjadi sorotan netizen. Bahkan tagar #TenggelamkanEdhyPrabowo dan #TolakExportBenihLobster menjadi trending di Twitter.
Tagar #TenggelamkanEdhyPrabowo Trending di Twitter
Tagar #TenggelamkanEdhyPrabowo menjadi trending di Twitter. Hingga pukul 12.00 WIB, tagar #TenggelamkanEdhyPrabowo menduduki posisi ke tiga trending Twitter di Indonesia.
Sebanyak 9,968 Tweets atau kicauan sudah mengisi Tagar #TenggelamkanEdhyPrabowo tersebut. Komentar para netizen pun beragam. Beberapa netizen bahkan mencantumkan nama mantan menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti.
"bu susi... we need you #TenggelamkanEdhyPrabowo" tulis akun @jujurajaya3
"Bu @susipudjiastuti come back please, the ocean need you, We could save the sea from a pirates #TenggelamkanEdhyPrabowo," tulis @elxzhra.
Namun tak sedikit pula yang memberikan semangat untuk Edhy Prabowo.
"Bro menteri @Edhy_Prabowo , ttp smgt jadi menterinya Nelayan Indonesia, jgn hirauin serangan Lobster yg blm moveon, nanti rakyat yg menilai. tetaplah sederhana dinas kemana2 ttp pakai pesawat komersil, jgn charter pesawat apalagi kemudian nyewanya maskapai sendiri. Gak keren bgt" tulis Wakil Ketua DPR RI Dr.Sufmi Dasco Ahmad di akun Twitter @Don_dasco.
Kebijakan Menteri Edhy Dikritik Susi Pudjiastuti
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo akan membuka ekspor benih lobster. Alasannya 80 persen impor benih lobster di Vietnam berasal dari Indonesia tetapi dikirim oleh Singapura. Dia menjelaskan, harga benih lobster dari nelayan di Indonesia dibeli seharga Rp3.000-5.000 per ekornya. Namun, ketika dijual ke Vietnam harganya melonjak sampai Rp139.000 per ekor.
Menurutnya, ini bisa menjadi peluang bisnis yang bisa meningkatkan devisa negara. Nantinya, benih lobster akan diekspor langsung ke negara yang bersangkutan.
"Jadi jualnya langsung antar negara. Biar mereka bayar pajak," kata Edhy, Rabu (4/12).
Kebijakan Menteri Edhy dikritik Susi Pudjiastuti. Dalam video yang diposting pada 10 Desember 2019 kemarin, Susi bercerita sedang menyantap hidangan laut lobster di kampung halamannya, Pangandaran.
"Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita menjual bibitnya. Dengan harga seperseratusnya pun tidak," tulis Susi, dikutip Liputan6.com, Minggu (15/12/2019).
"Tapi kita ambil dan jual bibitnya hanya seharga Rp30 ribu, sudah berapa rugi kita?" ujar Susi.
Tanggapan Menteri Edhy
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo enggan menanggapi kritik dari Susi Pudjiastuti terkait membuka keran ekspor bibit lobster. Menurut dia, kritik yang disampaikan Susi itu merupakan hak seseorang untuk berbicara.
"Oh itu hak bicara, jadi biar saja," ujar Edhy di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/12).
Kebijakan untuk mengekspor bibit lobster sendiri memang menuai pro dan kontra di kalangan elite. Edhy mengaku memiliki alasan kuat membuka kemungkinan keran ekspor bibit lobster. Dia juga tidak bermaksud menyalahkan kebijakan yang lama, melainkan menyempurnakannya.
"Karena ada yang bergantung hidupnya pada bibit lobster, memang tidak boleh lingkungan rusak karena ambisi, tetapi juga jangan karena alasan lingkungan saja pertumbuhan ekonomi tertunda," ujarnya, Senin (16/12).
Kaji Ulang Aturan Ekspor Benih Lobster
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menyebut bahwa rencana pembukaan ekspor benih lobster masih dikaji lagi. Ini karena wacana tersebut menuai pro dan kontra di ruang publik.
"Ekspor lobster itu masih terus pengkajian," kata Edhy di Gedung Mina Bahari III, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Ada banyak pertimbangan terkait hal ini. Satu sisi ada masyarakat yang sudah bergantung hidupnya dengan menangkap benih lobster. Kalau ini dihentikan, harus ada solusi untuk para penangkap benih lobster. Jika tidak diatasi, tentu penyelundupan ekspor benih tetap terjadi.
"Kalau disetop kan nyatanya penyelundupan banyak," kata Edhy.
Edhy mengklaim memiliki data balai karantina dan data uang masuk terkait penyelundupan benih lobster. Semua sedang dikoordinasikan dan dia ingin segera menyelesaikannya. Dia berharap ini bisa diatasi secepatnya.
Dirjen Perikanan Budidaya Eko Soebjakto mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pengkajian ulang terhadap kebijakan ekspor benih lobster. Sebab, sebelumnya ini sudah pernah dilakukan dengan bekerja sama dengan Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)
"Sedang direncanakan, ini sedang dibahas," kata Eko.
Eko belum mau membeberkan target penyelesaian kajian kebijakan ini. Dia memastikan prosesnya sedang berlangsung dan hasilnya masih belum final. "Nanti kita akan minta dilanjutkan lagi, waktu itu belum final," kata dia.
(mdk/dan)