Polhut Aceh temukan ribuan batang kayu rambahan
Tim juga menyita satu unit gergaji mesin di lokasi itu.
Tim operasi Polisi Hutan Provinsi Aceh menemukan ribuan batang kayu olahan dari hasil perambahan di sejumlah lokasi di kawasan Pucuk Nuning, Desa Wieh Duren, Kecamatan Syiah Utama Kabupaten Bener Meriah.
"Barang bukti ribuan keping kayu olahan itu telah kami musnahkan dengan cara membakarnya karena lokasinya jauh dengan medan cukup berat," kata Kepala Dinas Kehutanan Aceh Husaini Syamaun di Banda Aceh, seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/7).
Temuan kayu olahan itu merupakan bagian dari operasi yang dilancarkan Polhut provinsi bersama Polhut Bener Meriah selama sepekan di wilayah sentra perkebunan sayur-mayur tersebut. Tim juga menyita satu unit gergaji mesin di lokasi itu. Namun, Husaini didampingi Ketua Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah II Amri, menjelaskan efek dari operasi tersebut maka satu unit rumah anggota pengamanan hutan daerah itu dibakar orang tidak dikenal.
"Kami menilai pembakaran rumah Pamhut pada Selasa (8/7) malam itu sebagai bentuk teror, setelah kami berhasil menemukan lokasi perambahan hutan di kawasan tersebut," kata Husaini menambahkan.
Aksi orang tidak dikenal dengan membakar rumah petugas Pamhut itu meski tidak ada korban jiwa, namun Husaini menjelaskan telah membuat trauma bagi petugas di lapangan untuk menghentikan aksi perambahan hutan.
"Namun, kami tetap melakukan operasi untuk menghentikan aksi perambahan hutan di Aceh. Apalagi, kegiatan kita ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat khususnya di Bener Meriah," kata dia menambahkan.
Dalam operasi di Kecamatan Syiah Utama itu, tim telah memintai keterangan dari salah satu orang yang diduga kuat sebagai pelaku perambah hutan. Saat tim ke lokasi, terdapat tujuh orang sedang merambah hutan, namun enam lainnya berhasil melarikan diri.
Dia menjelaskan, aksi perambahan itu telah menyebabkan ratusan hektare kawasan hutan Bener Meriah menjadi kritis, termasuk sejumlah lokasi hutan lindung di daerah sentra perkebunan di Aceh itu.