Poli Kesat, layanan bagi penyandang gangguan jiwa di Banyuwangi
Anas mengatakan, pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ) membutuhkan penanganan yang komprehensif. Sebab, selain membutuhkan pertolongan secara medis, pasien tersebut juga menghadapi tantangan sosial di masyarakat yang harus dihadapi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meluncurkan fasilitas terapi Poli Kembali Sehat (Poli Kesat) di Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, beberapa waktu lalu. Puskesmas ini menyelenggarakan terapi kerja bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Anas mengatakan, pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ) membutuhkan penanganan yang komprehensif. Sebab, selain membutuhkan pertolongan secara medis, pasien tersebut juga menghadapi tantangan sosial di masyarakat yang harus dihadapi.
"Justru dampak sosialnya cukup serius seperti penolakan, pengucilan dan diskriminasi dari masyarakat. Maka diperlukan langkah selanjutnya bagi mereka setelah menjalani serangkaian pengobatan agar mereka bisa minimal mandiri dan diterima di tengah masyarakat lagi. Salah satunya adalah membekali keterampilan, sekaligus ini untuk terapi kesembuhan," kata Anas.
Saat ini ada 14 ODGJ yang telah dilatih keterampilan di Poli Kesat. Mereka dilatih keterampilan kerajinan tangan seperti membuat miniatur kapal layar, lampu, gantungan kunci, hingga tas belanja. Salah seorang ODGJ yang mengikuti pelatihan adalah Kholidah (45). Perempuan paruh baya ini sebelumnya pernah menjadi pasien di RS jiwa Licin, Banyuwangi pada tahun 2015. Kholidah nampak sedang membuat kerajinan tas bersama-rekan-rekannya.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi di Desa Balak? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, berkapasitas 84 ton per hari, di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi mulai beroperasi, Sabtu (16/9). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan TPS yang didukung penuh pemerintah Norwegia tersebut.
-
Di mana Bupati Banyuwangi meninjau langsung Banyuwangi Open Paralayang? Ditemani oleh atlet paralayang nasional Ike Ayu Wulandari, Ipuk terbang menikmati pemandangan tak kurang dari 20 menit. "Pemandangan luar biasa. Keren. Kita bisa melihat hijaunya pegunungan dan hamparan perkebunan. Lebih jauh lagi kita bisa melihat kota Genteng dan sekitarnya. Bahkan, selat Bali," ungkap Ipuk setelah mendarat dengan baik di areal datar di Desa Kalibaru Wetan.
-
Siapa yang menyerahkan insentif tersebut kepada Banyuwangi? Insentif tersebut diserahkan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kapan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman berkunjung ke Banyuwangi? Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023.
"Saya senang ikut latihan di sini, bisa ketemu teman-teman. Bisa bikin keterampilan, juga buat isi kesibukan," kata Kholidah.
Selain dilatih, lanjut Anas, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga membuat program keluarga asuh buat mereka. Yakni mencari keluarga yang mau menerima ODGJ yang sudah pulih untuk bisa menjadi bagian dari keluarga tersebut. Program ini khusus bagi ODGJ yang tidak mempunyai keluarga.
"Kami juga ada program Usaha Asuh, di mana pengusaha di sekitar wilayah puskesmas diajak bekerjasama untuk menampung ODGJ yang sudah pulih untuk bisa bekerja di tempat mereka. Misalnya saja di tempat usaha penggilingan beras dan yang lainnya," jelas Anas.
Dalam kesempatan tersebut hadir Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Kohar Hari Santoso. Dia mengatakan, Poli Kesat merupakan sebuah inovasi yang sangat bermanfaat bagi ODGJ. Terapi kerja yang diberikan di fasilitas ini merupakan sebuah inovasi yang bermanfaat bagi mereka. "Hari ini bertepatan dengan hari kesehatan dunia di mana temanya adalah masalah kejiwaan. Saya melihat penanganan kejiwaan di Banyuwangi sangat sukses, sangat inovatif. Inovasi ini akan menjadi terapi lanjutan bagi ODGJ selain pengobatan medis," kata Kohar.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Wijilestariono menambahkan bahwa program ini telah menjangkau sejumlah puskesmas di sekitar Puskesmas Gitik. "Poli ini menjangkau beberapa puskesmas seperti Puskesmas Kabat, Puskesmas Badean, dan Puskesmas Gladak. Poli ini terutama untuk menangani ODGJ yang dulunya di pasung oleh keluarganya," kata dr Rio sapaan akrabnya.