Polisi Benarkan Mario Dandy Satriyo Anak Pejabat Pajak di Jaksel
Namun, ia memastikan fokus penyidik ke pelanggaran pidana Dandy, bukan latar belakang keluarganya.
Polisi akhirnya buka suara soal identitas orang tua Mario Dandy Satriyo, pelaku penganiayaan di Pesanggrahan. Dandy disebut-sebut anak dari salah satu pejabat Ditjen Pajak wilayah Jakarta Selatan.
"Ya, kalau orang tua pelaku bekerja di sana (Ditjen Pajak)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwandi Idrus kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (23/2).
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Untuk memastikannya, kata Irwandi, polisi melihat biodata yang diisi oleh Mario Dandy.
"Tersangka ini kan dalam pemeriksaan harus melengkapi identitasnya. Tapi kami fokusnya bukan ke situ, kami fokusnya ke pemeriksaan tersangkanya, nggak ada kaitannya dengan orangtuanya," bebernya.
Namun, ia memastikan fokus penyidik ke pelanggaran pidana Dandy, bukan latar belakang keluarganya.
"Fokus kami apa yang dilakukan oleh tersangka," katanya.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Komunikasi Yustinus Prastowo membeberkan ayah Dandy merupakan salah satu pejabat eselon III di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta Selatan II bernama Rafael Alun Trisambodo.
"Iya benar (Rafael Alun adalah pejabat eselon III di lingkungan Kanwil DJP Jaksel II)," kata Yustinus kepada merdeka.com, Rabu (22/2).
Sebagai pejabat pajak di Jakarta Selatan, Rafael ternyata memiliki harta yang hampir setara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Desember 2021, total kekayaan Rafael mencapai Rp56,1 miliar, sedangkan Sri Mulyani totalnya Rp58,04 miliar.
Harta kekayaan Rafael senilai Rp51,93 miliar berbentuk tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Manado dan Sleman DIY. Sementara itu, aset tanah dan bangunan Sri Mulyani senilai Rp45,81 miliar di sejumlah wilayah Tangerang Selatan- Banten dan DKI Jakarta.
Selain itu, Rafael juga tercatat memiliki sejumlah alat transportasi yang dilaporkan di LHKPN, yaitu Toyota Camry 2008 senilai Rp125 juta dan Toyota Kijang 2018 senilai Rp300 juta. Sementara Menkeu hanya memiliki sebuah motor merek Honda Rebel CMX500 tahun 2019 dengan nilai Rp145 miliar.
Masih dalam laporan yang sama, Rafael ternyata tidak memiliki utang. Sementara Sri Mulyani tercatat memiliki utang sebesar Rp9,21 miliar. Kemudian, Rafael memiliki harta bergerak lain Rp420 juta, surat berharga Rp1,5 miliar, kas dan setara kas Rp1,3 miliar serta harta lainnya Rp419 juta.
(mdk/rhm)