Polisi Bentuk Satgas Khusus Cari Pemilik Granat Asap Meledak di Monas
Kasus granat asap yang meledak pada Rabu 4 Desember 2019 di ring 1 Istana Negara itu sepenuhnya ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Polisi mengusut pemilik granat asap yang meledak di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Polda Metro Jaya membentuk tim satuan tugas (satgas) khusus menangani kasus tersebut.
"Tentunya dari Polda Metro Jaya sudah membuat Satgas, satuan untuk mengungkap atau mendalami kasus tersebut," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Argo Prabowo Yuwono di Mako Polairud Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (4/12).
-
Apa yang dilakukan warga di Monas saat libur panjang? Beberapa pengunjung terlihat menggelar tikar untuk piknik bersama keluarga. Beberapa pangunjung lainnya asyik berfoto dengan latar belakang tugu tertinggi di Indonesia tersebut.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang akan melakukan penyampaian pendapat di sekitar Monas? Kami imbau untuk masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda,” terangnya.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang Dinda Hauw lakukan di Monas? Dinda Hauw bikin heboh dengan penampilan cantiknya saat ikutan aksi bela Palestina.
-
Kenapa Monas jadi pilihan tempat berlibur? Selain murah, berwisata di Monas juga bisa menjadi tempat mengedukasi anak-anak.
Menurut Argo, kasus granat asap yang meledak pada Rabu 4 Desember 2019 di ring 1 Istana Negara itu sepenuhnya ditangani oleh Polda Metro Jaya.
"Masih didalami. Ditunggu saja nanti penyidik akan memberikan hasilnya," jelas Argo.
Polisi Sita CCTV
Polisi menyita kamera pengawas yang berada di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Penyitaan ini terkait dengan pengusutan kasus granat Asap yang meledak pada Selasa (3/11/2019) pagi.
Kasubag TU Unit Pengelola Kawasan Monas, Arista Nurbaya menjelaskan, setidaknya ada 52 CCTV yang terpasang di Kawasan Monas. Kepolisian telah mengambil alat penyimpan rekaman CCTV (DVR) untuk menyelidiki ledakan di Monas.
"Kami belum tahu berapa DVR CCTV yang diperiksa. CCTV yang memantau ke arah TKP bisa dicek dipastikan ada," ucap Arista di lokasi, Selasa (3/12/2019).
Dia menjelaskan, pihaknya hanya mengelola CCTV yang berada dalam Monas. Sedangkan yang di kawasan Monas dikelola Jakarta Smart City (JSC).
"Kebetulan CCTV ada dua sistem jadi kami ada yang di tugu dan juga di kawasan. Mungkin tadi pihak kepolisian sudah mendapatkan dari pihak Bali Tower yang mempunyai Instalansi CCTV di Monas," ucap Arista.
Polisi Terus Kumpulkan Bukti
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono menjelaskan, pihaknya mengumpulkan bukti-bukti untuk mengusut tuntas penyebab granat Asap meledak. Termasuk salah satunya memeriksa CCTV.
"Itu SOP yang kita lakukan. Selain saksi yang sangat signifikan tentu saksi yang pertama di TKP. Saksi yang mengetahui yang mendengar. Paling penting itu saksi korban kita akan mintai keterangan. Untuk saksi korban perlu dipahami ini masih tahap pengobatan kalau udah lebih baik kita minta keterangan pada saksi korban," tutup dia soal ledakan di Monas.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)