Polisi bentuk tim khusus buru tersangka baru hacker Surabaya Black Hat
Setyo menuturkan, untuk tim penyidik yang bertugas mengembangkan kasus juga dibantu dengan FBI dan Interpol. Peluang munculnya tersangka baru pun terbuka. Malah Setyo menegaskan, penyidik hanya butuh beberapa barang bukti lagi untuk menetapkan tersangka baru.
Kasus hacker Surabaya Black Hat (SBH) hingga kini masih terus dikembangkan penyidik. Sebab, disinyalir masih ada pelaku lain yang berkomplot dengan 3 tersangka sudah dibekuk polisi.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasit mengatakan penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membentuk dua tim khusus buat menggarap kasus tersebut. Satu tim memburu pelaku baru, sedangkan, yang lain untuk merampungkan berkas perkara 3 tersangka.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Kapan Mpok Atiek bermimpi? Dalam mimpi, tanggal 10 bulan 7 tahun 2024, nggak dipikir, anggap aja bunga tidur," ujarnya.
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
"Ini buat dua tim, satu tim untuk proses yang sudah ada, satu tim lagi ya untuk mengembangkan kasus ini," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (19/3).
Setyo menuturkan, untuk tim penyidik yang bertugas mengembangkan kasus juga dibantu dengan FBI dan Interpol. Peluang munculnya tersangka baru pun terbuka. Malah Setyo menegaskan, penyidik hanya butuh beberapa barang bukti lagi untuk menetapkan tersangka baru.
"Ini bekerja sama dengan FBI dan Interpol untuk mengembangkan kasus lebih jauh lagi. Tersangka lain tidak menutup kemungkinan karena masih pengembangan. Kalau memenuhi unsur untuk diproses kita proses," beber Setyo.
Sebelumnya, Tiga pemuda asal Surabaya dibekuk aparat gabungan Polda Metro Jaya, Polrestabes Surabaya serta Federal Bureau of Investigation (FBI). Ketiganya, KPS, ATP dan NA masih berusia 21 tahun.
Mereka diciduk karena menjebol situs sejumlah lembaga negara maupun perusahaan di luar maupun dalam negeri.
"Itu dari FBI, kita kan punya kerjasama antara FBI dari IC3 (Internet Crime Complaint Center) itu adalah pusat pengaduan Jakarta terbesar di Amerika. Jadi di Amerika sana ada data, bahwa ada peretasan sistem elektronik yang dilakukan oleh sekelompok orang di Indonesia," jelas Argo Selasa (13/3).
Total ada 3.000 sistem elektronik yang terdiri dari 600 situs di 44 negara yang mereka jebol. Sasarannya, mulai situs perusahaan hingga instansi pemerintahan.
Reporter:moch harunsyah
Baca juga:
Komunitas SBH pertimbangkan beri pendampingan hukum tiga anggota yang ditangkap
Hacker Surabaya Black Hat sering diminta kelola sistem IT instansi
Panglima TNI antisipasi serang siber saat Pilkada dan tahapan Pilpres
Begini cara Surabaya Black Hat jebol satu situs dalam 5 menit
Polisi dapati ada 700 hacker jadi anggota Surabaya Black Hat