Polisi buru enam terduga perusak rumah ibadah di Ogan Ilir
Polisi buru enam terduga perusak rumah ibadah di Ogan Ilir. Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, jumlah terduga pelaku tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan 12 saksi, di luar para terduga perusakan. Akhirnya polisi menyimpulkan sementara siapa saja yang diduga terlibat.
Kasus perusakan rumah ibadah umat Kristiani (kapel) di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, mulai menemui titik terang. Polisi menduga pelaku perusakan lebih dari enam orang.
Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, jumlah terduga pelaku tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan 12 saksi, di luar para terduga perusakan. Akhirnya polisi menyimpulkan sementara siapa saja yang diduga terlibat.
-
Dimana tempat pelaksanaan ibadah haji yang membedakannya dengan umroh? Sedangkan sebagai ibadah wajib, haji mewajibkan semua jemaahnya untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah.
-
Kapan Kerto Pengalasan menunaikan ibadah haji? Pada dasawarsa 1860, nama Kerto Pengalasan muncul dalam buku harian seorang syekh tarekat Naqsyabandiah di Pulau Pinang yang menunjukkan bahwa dia sedang menunaikan ibadah haji.
-
Kapan ibadah haji dilakukan? Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia.
-
Kapan Masjid Kiai Muara Ogan didirikan? Dilansir dari situs kiaimuaraogan.com, masjid ini berdiri sekitar tahun 1871 Masehi.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Apa fungsi utama Masjid Kiai Muara Ogan awalnya? Awalnya, masjid ini digunakan sebagai tempat salat, belajar mengaji dan agama bagi para keluarga dan masyarakat sekitar Kampung Karang.
"Ya, pelakunya banyak, lebih dari enam orang," ungkap Zulkarnain saat dihubungi merdeka.com, Kamis (15/3).
Hanya saja, kata dia, sebagian besar terduga pelaku sudah melarikan diri. Penyidik terus mengendus keberadaan mereka agar memudahkan penyelidikan.
"Yang di kampung itu ada empat orang, terus satu lagi sudah diketahui keberadaannya, tinggal mencari yang lain-lain," ujarnya.
Menurut Zulkarnain, meski telah memiliki petunjuk para pelaku, pihaknya belum bisa menaikkan menjadi tersangka. Penyidik memerlukan bukti-bukti yang menguatkan sehingga tidak terkesan tergesa-gesa.
"Kami harus hati-hati, tidak mau disalahartikan walaupun misalnya sudah ada pengakuan dari terduga pelaku. Tetap kita dalami lagi, kita perkuat lagi," kata dia.
Dia menambahkan, sejak awal pengungkapan, kasus ini merupakan kriminal murni atau tidak menyangkut SARA. Alasan ini diperkuat dengan keterangan saksi, terutama dari warga setempat.
"Insya allah secepatnya akan kita ungkap. Untuk sekarang Alhamdulillah sudah mulai ada titik terang," pungkasnya.
Baca juga:
Polri: Pengrusakan gereja di Ogan Ilir karena tak puas pemilihan Kades
Buya Syafii minta polisi usut tuntas pembakaran gazebo dan alat ibadah di Bantul
Jadi korban penyerangan orang gila, Abdul Rochman kini sering was-was
Pelaku penyerang jemaah masjid di depok sudah gila sejak 2004
Masjid dibakar, umat Islam Sri Lanka tetap khusyuk Jumatan di lapangan
Salat subuh di masjid, warga Depok diserang orang tak dikenal
Korban penyerangan di masjid Depok adalah Ketua RT