Polisi Cari Sosok Bule Terduga Markus yang Menyeret Dua Anggota Hubinter Polri
Kepolisian Daerah (Polda) Bali menyelidiki dan mencari seorang warga negara asing (WNA) berinisial AD, yang diduga menjadi mafia kasus (Markus) pemerasan kepada WN Kanada, Stephane Gagnon alias SG (50).
Kepolisian Daerah (Polda) Bali menyelidiki dan mencari seorang warga negara asing (WNA) berinisial AD, yang diduga menjadi mafia kasus (Markus) pemerasan kepada WN Kanada, Stephane Gagnon alias SG (50).
AD dilaporkan oleh pengacara SG ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali, karena diduga menjadi markus dalam pemerasan kepada SG yang diduga melibatkan dua polisi di Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, terkait laporan pemerasan ke Polda Bali yang masih dalam proses.
"Dan yang bersangkutan (SG) masih dilakukan pemeriksaan dan juga terhadap dua personel di Hubinter yang dilakukan Propam Polri. Dan Propam Polri juga ke sini (Polda Bali) untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga negara Kanada bersama pengacaranya," kata Satake saat dihubungi, Rabu (7/6).
Satake melanjutkan, pihak pengacara SG dalam laporannya hanya menyebut nama terduga markus. "Terkait tentang warga negara asing yang diduga sebagai markusnya ini juga sedang dilakukan pencarian. Karena pihak dari pengacaranya belum jelas hanya menyebut namanya saja, tapi yang bersangkutan (AD) posisinya ada di mana ini masih dilakukan penyelidikan," imbuhnya.
Dia menyebutkan, untuk sementara ini masih dilakukan pemeriksaan kepada SG soal kasus dugaan pemerasan. Sedangkan terkait pencekalan, hal tersebut akan diputuskan tergantung hasil pemeriksaan.
"Yang pertama kita akan koordinasi dengan pihak Imigrasi untuk memastikan informasi dari pengacaranya tentang si AD. Kalau nanti ada di Bali, setidaknya akan dilakukan penyelidikan dan diupayakan akan ditangkap yang bersangkutan," ujarnya.
Penanganan serupa juga dilakukan terhadap AD. Jika terbukti melakukan pelanggaran dan posisinya berada di Bali, tentu akan dilakukan pencekalan.
"Kalau memang ada menyebut namanya (AD) dan kenal dengan yang bersangkutan, dan posisinya kalau masih ada di sini, setidaknya akan dilakukan upaya-upaya pencekalan. Tapi yang jelas kalau datanya ada dan lengkap dan diketahui, setidaknya akan dilakukan pencekalan," ujarnya.
Di tengah penyelidikan kasus ini, polisi akan segera menyerahkan SG ke Interpol Australia, karena masa penahanannya telah habis atau sudah 20 hari ditahan.
"Besok tanggal 8 itu adalah masa habis penahanannya. Kita berharap minimal besok pagi itu sudah ada surat dari Divisi Hubinter untuk penyerahan over handing, terkait tentang warga negara Kanada," beber Satake.
Bila surat ekstradisi sudah diterima, Polda Bali akan segera berkoordinasi dengan Imigrasi kemudian menyerahkan yang bersangkutan ke Interpol Australia. Alasan penyerahan ke pihak Australia karena Indonesia belum ada perjanjian ekstradisi dengan Kanada.
"Pihak imigrasi akan serahkan ke Interpol Kanada melalui interpol Australia. Kenapa melalui Australia, karena memang nanti dari pihak Australia baru menyerahkan ke Kanada. Karena, kita tidak ada hubungan ekstradisi dengan Negara Kanada, yang ada dengan Australia," imbuhnya.
Sebelumnya, tim penasihat hukum SG melaporkan seorang warga sipil berinisial AD yang merupakan warga asing. Dia diduga melakukan pemerasan sekaligus penghubung kepada dua anggota kepolisian di Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri.
Ahmad Syarkowi salah satu pengacara SG mengatakan, bahwa AD yang merupakan warga asing tetapi asal negaranya belum mengetahui.
"Dia (AD) adalah warga sipil dan warga asing dan asal negaranya kami belum mengetahui. AD sebagai middle man atau penghubung ke Hubinter," kata Syarkowi saat ditemui di Mapolda Bali, Selasa (6/6).
AD sudah dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali dan sudah ada Laporan Polisi (LP).
SG merupakan buronan interpol dalam kasus penipuan dan pemalsuan di Kanada. Dia ditangkap polisi beberapa waktu lalu. Kuasa hukum SG menilai adanya kejanggalan dalam prosedur penangkapan, termasuk adanya dugaan makelar pengurusan kasus tersebut.
(mdk/cob)