Polisi cegah ratusan kendaraan peserta aksi Rohingya menuju Borobudur
Polisi cegah ratusan kendaraan peserta aksi Rohingya menuju Borobudur. Wakapolda mengklaim sebagian masyarakat memahami imbauan polisi. Sehingga mereka mengurungkan niatnya ke Magelang. Sebagian warga telah kembali ke kotanya masing-masing untuk melakukan salat Jumat.
Polda Jawa Tengah melarang ratusan pengendara sepeda motor, mobil dan bus peserta aksi bela Rohingya yang hendak menempuh perjalanan ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/9). Dipimpin Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Indrajit, polisi berhasil mengimbau para peserta aksi dari berbagai elemen di Klaten dan sekitarnya, untuk kembali ke rumah masing-masing. Sebagian massa kembali ke Klaten untuk mengikuti aksi yang sama di Masjid Al Aqsha.
Indrajit menyatakan, kegiatan yang dilakukan tersebut bukanlah razia. Pihaknya juga bukan melarang warga untuk melakukan ibadah salat Jumat atau doa bersama di Masjid Annur Magelang. Namun karena kapasitas masjid yang tak memungkinkan, pihaknya mengimbau agar warga Jawa Tengah melaksanakan ibadah Jumat dan berdoa di tempatnya masing-masing.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa ciri khas dari pantun Betawi? Pantun Betawi memiliki ciri khas yang spontan, blak-blakan, dan lucu.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
"Kita mengimbau agar warga tidak ikut ke Magelang. Yang kedua kita mengingatkan, unjuk rasa di tempat ibadah itu kan dilarang," ujar Wakapolda kepada wartawan, usai kegiatan di Prambanan.
Wakapolda mengklaim sebagian masyarakat memahami imbauan polisi. Sehingga mereka mengurungkan niatnya ke Magelang. Sebagian warga telah kembali ke kotanya masing-masing untuk melakukan salat Jumat. Dia menjelaskan ratusan kendaraan telah balik arah menuju ke tempat semula.
"Untuk kendaraan kecil (mobil) ada sekitar 30, bus ada 9 dan sepeda motor ada 200 lebih. Mereka semua menyadari atas imbauan yang kita lakukan," ucapnya.
Indrajid menambahkan, tidak ada peserta aksi yang diamankan. Pihaknya hanya menghalau dan mengimbau agar para peserta aksi mau kembali ke tempatnya masing-masing.
"Kalau kita periksa semua nanti malah menimbulkan kemacetan, jadi kita halau dan imbau agar kembali ke Masjid Al Aqsha yang sudah kita siapkan," katanya.
(mdk/noe)