Polisi Gagalkan Penyelundupan 89 Kg Sabu dan 24 Ribu Ekstasi di Riau
"Penangkapan para kurir sabu ini dilakukan pada waktu dan lokasi yang berbeda. Ada di Bengkalis ada juga di Pekanbaru," ujar Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Polda Riau menggagalkan penyelundupan 89,72 kilogram narkoba jenis sabu dan 24.000 pil ekstasi serta 967 butir pil happy five. Ada 8 orang yang sudah ditetapkan tersangka, yakni AG, SP, AM, RY, ML, RA, HS, dan AB.
"Penangkapan para kurir sabu ini dilakukan pada waktu dan lokasi yang berbeda. Ada di Bengkalis ada juga di Pekanbaru," ujar Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Kamis (17/10).
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Siapa yang menganiaya ibu kandungnya di Pekanbaru? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Apa keunikan dari Air Terjun Aek Mertua di Pekanbaru? Air terjun ini sayang untuk dilewatkan karena terdapat tiga tingkatan. Di setiap tingkatannya memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda-beda.
Dari jumlah itu, penangkapan paling banyak dilakukan yakni sebanyak 62 kilogram sabu. 4 tersangka diamankan dan diancam hukuman seumur hidup atau mati.
"Barang bukti 62 kg itu milik tersangka berinisial AG, AD, SP dan AM," ujarnya.
Penangkapan sabu terbaru dilakukan terhadap tersangka AG pada Sabtu (12/10) lalu. Tim dipimpin Direktur Resnarkoba Polda Riau Kombes Suhirman, melakukan penyelidikan sejak tanggal 25 Agustus 2019 terhadap identitas dan tempat tinggal AG.
©2019 Merdeka.com/Abdullah Sani
Sebelum subuh sekitar pukul 04.15 WIB, Tim Tiger Polda Riau berhasil mengamankan AG yang baru saja mengambil sabu. Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan barang bukti satu buah tas yang berisikan 23 bungkus yang diduga sabu dan dilakukan penyitaan.
Sedangkan, tersangka SP dan AM ditangkap saat menginap di Villa Baliview Blok D5 Jalan Putri Indah Kelurahan Simpan Tiga Kota Pekanbaru pada Kamis (10/10) sekitar pukul 15.00 WIB.
Awalnya petugas hanya menemukan barang bukti sabu paket kecil berat kotor 1,6 gram. Namun, setelah handphone pelaku diperiksa, ada percakapan rencana penjemputan dan pengiriman sabu dengan jumlah 40 kilogram.
Orang yang melakukan penjemputan adalah DS (buron) dan RO. Lalu tim meminta pelaku melanjutkan pengiriman narkotika itu untuk memancing bandar besarnya.
Akhirnya barang tersebut tetap dikirim oleh TA (buron) dari Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis melalui Tualang Kabupaten Siak. Barang itu diserahkan kepada DE (buron) yang membawa menuju Pekanbaru dengan menggunakan mobil Pajero.
Sabu itu rencananya akan dibagi dua untuk dikirim ke daerah Medan dan Palembang. Selanjutnya, tim memperoleh informasi dari SP bahwa mobil Pajero yang membawa sabu telah tiba di Kota Pekanbaru. Namun tidak diketahui keberadaannya. Biaya pengiriman belum ditransfer oleh pemesan inisial SG.
Tak kehilangan akal, polisi mencari mobil Pajero tersebut. Petugas memperoleh informasi tentang keberadaan RO dan kemudian berhasil melakukan penangkapan di Perumahan Pandau Permai Jalan Sirotul Jannah blok A3 Kecamatan Siak Hulu.
Tak puas, petugas mencari pelaku lainnya inisial DE. Dari informasi yang diterima, dia sering berkunjung ke rumah kakak perempuannya. Kemudian, Jumat (11/10) sekitar pukul 12.15 WIB, polisi menemukan alamat rumah kakaknya DE dan langsung melakukan pengecekan alamat rumah itu.
Ternyata benar, polisi melihat mobil Pajero yang di dalamnya terdapat dua buah tas besar. Namun DE (buron) tidak berada di tempat setelah dilakukan pemeriksaan dengan disaksikan Ketua RT, tersangka RO dan pemilik rumah.
Lalu dilakukan pengecekan isi tas dan penghitungan jumlah isi tas yang berisi sabu sebanyak 20 bungkus. Sehingga total isi kedua tas tersebut 40 bungkus.
Kemudian penangkapan pengedar sabu lainnya dilakukan disusul Polres Bengkalis dengan tersangka inisial AB. Barang bukti yang diamankan 26,9 Kg sabu dan 19.226 butir ekstasi.
Sedangkan, Polresta Pekanbaru mengamankan 1 Kg sabu-sabu, 5.242 butir pil ekstasi dan 967 butir pil happy five milik tersangka HS, RA dan ML.
Agung menjelaskan, Provinsi Riau memang merupakan daerah transit untuk penyelundupan sabu. Tapi tidak sedikit pula narkoba yang diedarkan di Riau. Itu terungkap dari pengakuan tersangka.
"Narkoba jenis sabu dan ekstasi itu rencananya akan disebarkan di Riau dan provinsi lain. Ada yang ke Sumatera Utara, Palembang, Sumbar bahkan juga pulau Jawa," imbuhnya.
Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 114 (2), 112 (2) Jo Pasal 132 (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman, maksimal 20 tahun penjara.
Baca juga:
Polisi Ungkap Kasus Sindikat Penyelundup Narkoba Jaringan Internasional
Kasus Narkoba Vicky Nitinegoro, Polda Metro Periksa Cairan Vape
15 Pengedar Narkoba di Rokan Hilir Diciduk Polisi
Meksiko Kerahkan Tentara ke Sarang Narkoba Setelah 14 Polisi Tewas Ditembak
Sutradara Amir Mirza Gumay Ditangkap Polisi atas Kasus Narkoba