Polisi gandeng Komnas HAM investigasi kasus penembakan di Deiyai
Polda Papua menggandeng Komnas HAM untuk melakukan investigasi kasus penembakan yang menewaskan seorang warga dan melukai tujuh lainnya di Kabupaten Deiyai, Papua.
Polda Papua menggandeng Komnas HAM untuk melakukan investigasi kasus penembakan yang menewaskan seorang warga dan melukai tujuh lainnya di Kabupaten Deiyai, Papua.
"Hari Rabu (9/8) tim akan memaparkan dan melakukan gelar perkara antara tim pencari fakta dan investigasi bersama Komnas HAM Papua, untuk merumuskan apa yang dilakukan di dalam menyikapi masalah ini," kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rfafli Amar di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya kemarin.
Tim yang dikirim dari Polda Papua itu akan mencari tahu apakah penembakan yang dilakukan itu karena kesalahan prosedur atau ada pelanggaran hukum.
"Saat ini tim belum kembali ke Jayapura, kemungkinan pulang ke Jayapura besok (Selasa). Jika ada anggota polisi yang terbukti bersalah maka akan ada tindakan tegas karena selama ini ada terhadap orang yang bersalah, dan bahkan ada yang juga diberhentikan secara tidak hormat," katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan Penyidik Polres Paniai memeriksa tujuh karyawan PT Putra Dewa terkait kasus penembakan tersebut.
"Pemeriksaan terhadap ketujuh karyawan itu untuk mengetahui penyebab hingga terjadinya kasus tersebut," katanya.
Selain memeriksa ketujuh karyawan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari anggota yang bertugas saat itu termasuk anggota Brimob.
Dari pemeriksaan awal terungkap insiden tersebut berawal dari kedatangan masyarakat yang meminta tolong, agar membantu membawa warga yang menjadi korban dan nyaris tenggelam ke rumah sakit.
Namun permintaan tersebut tidak dipenuhi oleh karyawan karena takut dampaknya bila yang ditolong tidak dapat diselamatkan.
Akibatnya setibanya di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal sehingga keluarga dan masyarakat marah dan menyerang ke kamp karyawan.
"Anggota Polsek Tigi yang mendapat laporan datang bersama anggota Brimob, tetapi turut diserang warga sehingga mengeluarkan tembakan hingga mengenai empat orang, satu di antaranya meninggal setelah sempat dirawat di rumah sakit," kata Kamal.
Dalam insiden tersebut, 11 anggota polisi mengalami luka-luka dan dua unit mobil patroli milik polisi dirusak massa.
Khusus untuk pemeriksaan terhadap anggota polisi dan Brimob akan dilakukan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Papua. Dikutip dari Antara.