Polisi Gerebek Rumah Produksi Obat Keras di Bogor
Polresta Bogor Kota menggeledah sebuah rumah yang menjadi tempat produksi obat keras (daftar G) di Gang Pesantren RT02/07, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (20/11).
Polresta Bogor Kota menggeledah sebuah rumah yang menjadi tempat produksi obat keras (daftar G) di Gang Pesantren RT02/07, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (20/11).
Penggerebekan ini merupakan hasil pengembangan kasus usai sebelumnya polisi menggerebek tempat pengolahan dan penyimpanan obat serupa di Jalan Cimanggu Perikanan RT05/01, Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa (19/11).
-
Apa yang diungkapkan oleh Plt. Kepala BPOM tentang produk kosmetik dan obat herbal di Indonesia? “Indonesia memiliki banyak sekali produk obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, maupun kosmetik yang bisa diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal,” kata Rizka dikutip pada Minggu (4/8).
-
Dimana BPOM mendorong industri obat dan makanan untuk memproduksi produk ramah lingkungan? Selain menyelenggarakan forum dialog, dalam rangkaian kegiatan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, BPOM memberikan apresiasi kepada industri obat dan makanan yang proaktif menerapkan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan.
-
Kenapa BPOM mendukung penuh gaya hidup sehat? Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung penuh gaya hidup sehat yang saat ini menjadi tren masyarakat luas.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Apa itu Pondok Boro? Di Kota Semarang, terdapat sebuah penginapan yang harga sewanya cukup murah. Penginapan itu bernama Pondok Boro.
-
Di mana posisi Bogor yang membuat curah hujannya tinggi? Keberadaan Bogor yang diapit oleh dua gunung yakni Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango membantu terjadinya pergerakan awan serta curah hujan di kota tersebut.
"Ini tahapan lanjutan kita dibantu BPOM, di mana kita amankan 11 unit alat produksi obat palsu. Sejauh ini dari 6 karyawan, dua di antaranya kita amankan," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Niko Adi Putra.
Obat Siap Diedarkan
Niko menjelaskan, saat penggeledahan pertama, pihaknya mengamankan TD dan DH. Dari lokasi, polisi menemukan bahan baku hingga obat berbentuk tablet lengkap dengan kemasannya.
"Sudah siap edar karena di kemasannya sudah berhologram, jadi sudah disiapkan semua dari produksi hingga peredarannya. Akan terus kita kembangkan," tegasnya.
Sementara Kepala Loka POM Kabupaten Bogor M Rusydi Ridha menjelaskan, pihaknya akan memeriksa kandungan obat-obatan tersebut, yang diduga dicampur dengan zat adiktif.
"Dari beberapa obat yang ditemukan, terdapat nomor registrasi dari salah satu industri farmasi dan terdaftar. Makanya kita mau uji laboratorium dulu," kata Rusydi Ridha.
Dia memastikan, dari segi keamanan sebagian besar obat-obat yang ditemukan polisi tidak memiliki standar keamanan bagi tubuh dan bisa dikategorikan ke dalam obat berbahaya.
"Rumah ini digunakan untuk memproduksi obat tersebut artinya memang sengaja memasukkan obat yang ada tadi, kemudian beberapa di antaranya yang memang ada golongan narkotika golongan 1 dan ada juga narkotika golongan 2 yang masih diduga itu nagih, Badan POM akan melakukan uji laboratorium untuk memastikan apakah ini benar-benar isinya narkotik atau tidak kami tidak," katanya.
"Kalau dari segi bahaya ini adalah obat yang tidak punya standar karena tempat pembuatannya jauh dari standar keamanan sediaan farmasi standar pabrik farmasi kecil sekali kotor. Dari segi bahan baku pun kita tidak memastikan bahwa bahan baku yang digunakan adalah obat yang benar itu jadi memang ini tentu berbahaya bagi kesehatan," ungkapnya.
(mdk/bal)