Polisi janji selesaikan kasus pembunuhan Akseyna sampai tuntas
"Kami tidak pernah jalan di tempat masalah kasus Akseyna," tegas Kombes Khrisna.
Polisi terus berupaya mengungkap kasus kematian, Akseyna Ahad Dori (18), mahasiswa UI. Hingga kini belum ada tanda-tanda yang mengarah pada pelaku.
"Kami tidak pernah jalan di tempat masalah kasus Akseyna, kami berjalan untuk mengungkapnya," kata Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (12/6).
Krishna mengatakan, untuk menyelesaikan kasus Akseyna, pihak kepolisian masih mengumpulkan alat bukti, petunjuk dan dokumen-dokumen.
"Petunjuk-petunjuk yang kami cari bukan hanya dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) saja. Tapi berbagai tempat di mana korban berada dan dikembangkan kepada di duga korban terakhir berada," jelasnya.
"Semua petunjuk yang kita dapat dari olah TKP, itu dibutuhkan dan digunakan dalam proses penyidikan dan penyelidikan, ada yang bisa dibuka ke publik dan tidak di buka ke publik. Insya Allah kami terus mengupayakan pengungkapan," tutupnya.
Sebagai informasi, Akseyna ditemukan tewas di danau UI pada Kamis 26 Maret 2015. Dia ditemukan mengambang dalam posisi memakai tas berisi batu pemberat seberat 14 kilogram dan tak dikenali identitasnya. Identitas Akseyna sendiri baru diketahui pada Senin 30 Maret 2015.
Baca juga:
Polisi gorok ipar dan ponakan baru keluar dari RSJ Bangli
Gorok ipar dan keponakan hingga tewas, Aipda Nyoman dibawa ke RSJ
Pembunuhan & pembakaran terjadi di Gunung Wilis, warga selamatan
Korban yang terbakar di Gunung Wilis diduga pengusaha busana muslim
Polres Inhil tangkap pembunuh remaja 14 tahun di Kepri
Diduga depresi, seorang anggota polisi gorok ponakan dan iparnya
Bantu majikan cari algojo bunuh suaminya, 2 pembantu divonis 7 tahun
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Kapan MA Goes To Campus di UIN Jakarta diadakan? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.