Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sembilan Tahun Berlalu, Polisi Ungkap Kendala Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna

Sembilan Tahun Berlalu, Polisi Ungkap Kendala Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna

Sembilan Tahun Berlalu, Polisi Ungkap Kendala Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna

Polisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.

Polisi sampai saat ini masih terus menyidik kasus kematian Akseyna Ahad Dori mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) yang sembilan tahun lalu ditemukan tewas di Danau Kenanga, UI, Depok, Jawa Barat.


Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana mengungkapkan, kendala yang dihadapi penyidik untuk mengejar siapa pelaku dibalik kematian Akseyna.

“Penanganan awalnya terkendala pada pengenalan korban. Korban ditemukan sudah mulai membusuk di danau. Artinya kurang lebih meninggalnya dua hari sebelumnya,” kata Arya saat dihubungi Kamis (27/6).


Selama proses penyelidikan sejak Kamis (26/3/2015) silam, polisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna, akibat dari pembusukan.

“Karena sidik jari tidak dapat menunjukkan identitasnya (perubahan karena membesarnya seluruh organ tubuh yang sudah mulai membusuk). Di sisi lain tidak ada pembanding sidik jari saat korban ditemukan,” ujarnya.

Setelah empat hari sejak jasad Akseyna ditemukan, orangtua korban mengenali jasadnya. Maka sekira butuh enam hari bagi petugas untuk mencari tahu identitas resmi dari korban

“Jadi 6 hari sejak kematian korban sampai dikenalinya korban ini menjadi obstacle yang membuat kerja penyidik menjadi sulit untuk mengungkap kejadian dari TKP yang ada,” jelas Arya.

Tidak cuma soal kondisi jasad yang membuat lama proses identifikasi, tetapi ada juga faktor kondisi tempat kejadian perkara (TKP). Karena selama enam hari itu telah berubah dan tidak adanya CCTV di lokasi.

“Dalam waktu 6 hari sudah asa perubahan TKP Sudah banyak barang bukti yang tidak ada posisi TKP juga sudah pasti tidak sama sesuai dengan posisi awal,” ujarnya.

“Di sisi lain kita tidak bisa menemukan CCTV di UI yang menunjukkan korban dibunuh di wilayah danau atau di bawa ke arah danau,” tambah Arya.

Arya menegaskan selama sembilan tahun proses penyidikan Akseyna petugas telah menerapkan scientific crime investigation. Namun memang terkendala dengan beberapa faktor yang terjadi.

“Penyidikan yang dilakukan di awal sudah menerapkan scientific investigation, tapi karena hal yang tadi saya sampaikan maka polisi mengalami kendala dalam mengaitkan alat bukti yang ada,” tuturnya.

Perjalanan Kasus


Akseyna merupakan mahasiswa S1 Jurusan Biologi, FMIPA UI, angkatan 2013. Dia ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015.

Saat ditemukan, Akseyna mengenakan baju hitam lengan panjang dan tas cokelat. Adapun di dalam tasnya terdapat lima batu konblok.

Awalnya, Akseyna diduga bunuh diri karena depresi. Hal itu berdasarkan keterangan dari 15 saksi yang diperkuat dengan temuan di lapangan seperti kondisi jasad dan ditemukan sepucuk surat di rumah kos Akseyna dengan tulisan, "Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything".

Namun demikian, hipotesis awal itu terbantahkan setelah Polresta Depok menggandeng penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri untuk turut membantu mengusut kasus tersebut. Akseyna dipastikan tewas karena dibunuh.

Pengakuan Polisi, Ini Penyebab Kasus Kematian Akseyna Mahasiswa UI Masih Misteri Selama 9 Tahun
Pengakuan Polisi, Ini Penyebab Kasus Kematian Akseyna Mahasiswa UI Masih Misteri Selama 9 Tahun

Sembilan tahun kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori belum juga terungkap.

Baca Selengkapnya
Identitas Dikantongi, Ini Sketsa Wajah Penusuk Ustaz di Kebon Jeruk
Identitas Dikantongi, Ini Sketsa Wajah Penusuk Ustaz di Kebon Jeruk

Polisi masih belum menjelaskan lebih rinci identitas pelaku. Sebab proses penyelidikan masih berjalan dan terduga pelaku dalam pengejaran.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim
Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Siswa SMK yang Bunuh Satu Keluarga dengan Sadis di Kaltim

“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Sosok Arief Sulistyanto, Pensiunan Jenderal Eks Penyidik Kasus Munir yang Jadi Komisaris Baru ASABRI
Mengenal Sosok Arief Sulistyanto, Pensiunan Jenderal Eks Penyidik Kasus Munir yang Jadi Komisaris Baru ASABRI

Arief tercatat 36 tahun berkarier di institusi Bhayangkara.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior
Babak Baru Kasus Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Polisi telah menetapkan senior tingkat II tersangka Mahasiswa STIP tewas dianiaya

Baca Selengkapnya
Polisi Tetapkan Senior Tingkat 2 Tersangka Penganiayaan Mahasiswa STIP Tewas, Ini Tampangnya
Polisi Tetapkan Senior Tingkat 2 Tersangka Penganiayaan Mahasiswa STIP Tewas, Ini Tampangnya

Sekujur tubuh mahasiswa STIP tewas penuh luka bekas penganiayaan

Baca Selengkapnya
9 Tahun Masih Jadi Misteri, Ini Fakta Terbaru Temuan Polisi Terkait Kematian Akseyna Ahad Dori di Danau UI
9 Tahun Masih Jadi Misteri, Ini Fakta Terbaru Temuan Polisi Terkait Kematian Akseyna Ahad Dori di Danau UI

Sembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya
12 Jenazah Korban Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek Teridentifikasi, Ini Identitasnya
12 Jenazah Korban Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek Teridentifikasi, Ini Identitasnya

Dari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Periksa WN Korsel Terkait Laporan Dugaan Perzinahan Pedangdut Tisya Erni
Polisi Bakal Periksa WN Korsel Terkait Laporan Dugaan Perzinahan Pedangdut Tisya Erni

Pemeriksaan terhadap WN Korsel terkait laporan dugaan perzinahan dilakukan pedangdut Tisya Erni terhadap suaminya.

Baca Selengkapnya