Polisi kembali periksa ibu bocah meninggal saat pembagian sembako di Monas
Polisi kembali periksa ibu bocah meninggal saat pembagian sembako di Monas. Saat ini pun Fayyadh masih berada di Direktorat Kriminal Umum Polda untuk memberi keterangan.
Kuasa Hukum Komariah, M. Fayyadd, ibu yang anaknya meninggal saat acara pembagian sembako di Monas, M Rizky, menyambangi Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi laporan dilimpahkan dari Bareskrim Polri. Laporan ini untuk mengusut kejadian meninggalnya sang buah hati.
"Undanganya hanya untuk klarifikasi saja mungkin ini saya perlihatkan undangnya. Ini terkait pelaporan kemarin di Bareskrim karena," kata Fayyadh di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (5/5).
-
Apa yang dilakukan warga di Monas saat libur panjang? Beberapa pengunjung terlihat menggelar tikar untuk piknik bersama keluarga. Beberapa pangunjung lainnya asyik berfoto dengan latar belakang tugu tertinggi di Indonesia tersebut.
-
Apa yang menjadi sumbangan Teuku Markam untuk Monas? Tak hanya itu, dari total berat emas tersebut, 28 kg emas ternyata merupakan sumbangan dari Teuku Markam.
-
Apa yang Dinda Hauw lakukan di Monas? Dinda Hauw bikin heboh dengan penampilan cantiknya saat ikutan aksi bela Palestina.
-
Kapan warga menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Siapa yang menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024).
-
Siapa yang akan melakukan penyampaian pendapat di sekitar Monas? Kami imbau untuk masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda,” terangnya.
Dia menambahkan, kasus ini akan di tangani unit satu Jatanras Polda Metro Jaya. Saat ini pun Fayyadh masih berada di Direktorat Kriminal Umum Polda untuk memberi keterangan.
"Disini juga sudah ada surat pelimpahan dari bareskrim jadi yang menangani adalah polda unit 1 jatanras," ucapnya.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto memastikan pihaknya serius menangani kasus kematian dua bocah yang diduga akibat desak-desakan saat pembagian sembako di Monas,Jakarta Pusat, Sabtu 28 April lalu. Saat ini, polisi tengah menelusuri unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Ada suatu peristiwa, ada meninggal orang, kita pasti cari tahu apakah ada peristiwa pidana atau tidak. Kita masih melaksanakan penyelidikan," katanya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat (4/5).
Dia menampik tudingan yang menilai pihaknya tak merespon kasus sembako maut di Monas tersebut. Ari Dono menuturkan, tanpa adanya laporan keluarga korban pun polisi telah melakukan penyelidikan.
"Iya, ada suatu peristiwa yang menonjol, yang menarik, ada kerumunan orang saja yang patut diduga bisa menimbulkan suatu persoalan, polisi pasti hadir di situ. Otomatis," tegasnya.
Hanya saja, Ari Dono menambahkan, polisi yang turun ke lapangan tak selalu menggunakan seragam dinas. Sehingga kinerja polisi tidak diketahui masyarakat secara kasat mata. Begitu juga dalam melakukan penyelidikan.
"Kegiatan-kegiatan kepolisian itu kan tidak selamanya terbuka untuk mencari tahu suatu peristiwa itu," tutupnya.
Baca juga:
Cerita kekalutan Djunaidi cari anaknya di Monas sampai ditemukan meninggal
Mahesa meninggal saat pembagian sembako karena pembuluh darah pecah dan dehidrasi
Selidiki kematian dua bocah, KPAI panggil panitia pembagian sembako di Monas
Kuasa hukum FUI penuhi panggilan KPAI terkait sembako maut
Kuasa hukum sebut relawan merah putih bungkam Komariah soal anaknya tewas di Monas
Telusuri kematian 2 bocah, panitia pembagian sembako cek video diambil lewat drone
Orangtua bocah yang meninggal di Monas ikhlas & tak lanjutkan ke polisi