Polisi Kembali Tangkap Perusuh Aksi 22 Mei, Total 101 Orang
Aksi anarki itu muncul setelah para pengunjuk rasa Bawaslu membubarkan diri dengan damai. Muncullah kelompok lain yang melakukan kekerasan.
Kepolisian menangkap dua orang lagi terkait kerusuhan 22 Mei di kawasan Petamburan, Jakarta Barat. Sebelumnya sudah ditangkap 99 orang diduga sebagai provokator kericuhan dini hari tadi sampai jelang subuh.
"Bertambah terus, sudah 101 (yang ditangkap)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Rabu (22/5).
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan Permendag Nomor 22 dan 23 mulai berlaku? Permendag Nomor 22 Tahun 2023 dan Permendag Nomor 23 Tahun 2023 berlaku mulai 19 Juli 2023.
-
Apa yang diperingati pada tanggal 23 Juli? Untuk meningkatkan kesadaran, dibentuk peringatan khusus, yaitu Hari Sjogren Sedunia setiap tanggal 23 Juli.
-
Mengapa Hari Lalu Lintas Bhayangkara dirayakan pada tanggal 22 September? Peringatan ini berhubungan dengan sejarah lahirnya fungsi lalu lintas pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Dimana Tol Cisumdawu berada? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Jawa Barat, pada Selasa (11/7).
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
Hingga kini, polisi terus mengumpulkan bukti-bukti untuk mencari tahu siapa otak di balik kerusuhan itu. Mereka yang sudah ditangkap sedang dilakukan pendalaman.
Sebelumnya Menko Polhukam, Wiranto, menyikapi perkembangan pascakerusuhan 22 Mei dini hari di kawasan Tanah Abang dan Petamburan. Pelakunya berbeda dengan kelompok yang berunjuk rasa damai di Bawaslu.
Aksi anarki itu muncul setelah para pengunjuk rasa Bawaslu membubarkan diri dengan damai. Muncullah kelompok lain yang melakukan kekerasan.
"Aksi itu menyerang petugas asrama polisi yang di tinggali keluarga anggota Brimob, di dalam kantor polisi, bakar mobil, dan aksi brutal lainnya yang tujuannya menciptakan kekacauan dan jatuh korban," katanya di Gedung Kemenko Polhukam, Rabu (22/5).
Setelah itu, katanya, kemudian dimunculkan sebuah asumsi seolah petugas keamanan bertindak sewenang-wewenang sehingga ada korban di masyarakat.
"Saya katakan itu tidak benar. Jangan sampai diputarbalikkan," tegas dia.
Wiranto memastikan saat petugas mengamankan demo kemarin, tidak satupun petugas membawa senjata. Persenjataan dipastikan disimpan di gudang.
"Sebab saat demo, petugas diminta tidak bersenjata tidak menggunakan senjata api. senjata di gudang. Mereka hanya pakai perisai, pentungan, dan perlengkapan lain, bukan senjata api. Enggak mungkin petugas bunuh rakyat saat aksi demo," jelasnya.
Menurutnya, perusuh itu adalah preman dibayar yang sengaja ingin membuat kekacauan.
"Nanti Kapolri akan jelaskan, ada yang bertato. Siapa dia, pengakuannya gimana, akan dijelaskan. Jangan sampai dilemparkan ke masyarakat pemerintah sewenang-wenang diktator, aparat seenaknya lawan rakyat. Jangan terkecoh hasutan itu," tegasnya.
Baca juga:
Aksi 22 Mei, Toko dan Perkantoran di Jalan Sabang Tutup
Situasi Politik Memanas, Menhub Budi Minta Operator Perketat Pengamanan Bandara
Ketua DPR Tinjau Pengamanan Gedung Parlemen saat Aksi 22 Mei
Wapres JK Tanggapi Kerusuhan: Kita Harapkan Masyarakat Untuk Tenang
Wiranto: Ada Perusuh Sengaja Buat Kekacauan, Pelaku Preman Bertato
Polisi Ungkap Fakta-Fakta Massa yang Bikin Ricuh 22 Mei di Jakarta
Ada Aksi 22 Mei, MRT Beroperasi Hanya Sampai Stasiun Dukuh Atas