Polisi Kesulitan Cari Linggis yang Dipakai Membunuh Satu Keluarga Di Bekasi
Argo pun mengungkapkan, kesulitan tim penyelam dalam mencari linggis yakni jarak pandang di dalam air. Terlebih di air tersebut arusnya sangat cukup deras.
Polda Metro Jaya akan melakukan prarekontruksi terkait tewasnya Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya Sarah (9) dan Arya (7), pada Senin (19/11) siang. Pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat ini diketahui atas nama inisial HS.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, penyidik masih kesulitan untuk mencari barang bukti linggis yang digunakan oleh pelaku.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang terjadi di Bekasi pada Kamis (30/11) ? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
"Sampai sekarang belum (ketemu linggisnya)," katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (19/11).
Oleh karena itulah, untuk melakukan prarekontruksi siang nanti pihaknya akan menggunakan benda lain dengan membuat berita acara pencarian barang bukti. Karena memang linggis masih belum ditemukan.
"Kita ada aturan bisa misalnya memang susah atau tidak mendapatkan, bisa saja aturan untuk kita mencari dengan berita acara barang buktinya. (Kalau enggak ketemu) tadi kita carikan apa, kita buatkan berita acara pencarian barang bukti," ujarnya.
Argo pun mengungkapkan, kesulitan tim penyelam dalam mencari linggis yakni jarak pandang di dalam air. Terlebih di air tersebut arusnya sangat cukup deras.
"Kemarin kita lihat sendiri, di sana ada arus deras kemudian kepekatan air, jarak pandang air 0 meter. Jadi penyelam hanya bisa meraba-raba, seperti apa sesuai yang ditunjukkan tersangka melemparnya di mana," ungkapnya.
Untuk diketahui, sebanyak empat orang ditemukan tak bernyawa dalam kediamannya di kawasan Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Gede, Bekasi, Selasa 13 November 2018 pagi tadi. Mereka diduga korban pembunuhan.
Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua orang anaknya. Keempat orang tersebut yakni, Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), Sarah Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).
Baca juga:
Siang Ini, Polisi Gelar Prarekontruksi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Haris Simamora, Pembunuh Sekeluarga di Bekasi akan Diperiksa Kejiwaan
Polisi Sulit Temukan Linggis Pembunuh Satu Keluarga di Kalimalang, Ini Sebabnya
Penyelam Masih Cari Linggis 80 Cm Dipakai Bunuh Keluarga Gaban Nainggolan
Cari Linggis Dipakai Bunuh 1 Keluarga di Bekasi, 6 Penyelam Sisir Sungai Kalimalang
Warga Bakal Tambah CCTV Cegah Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Terulang