Kompolnas Ungkap Ada Kode 'Pesta' Tawuran di Balik 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi
Kompolnas mendukung penuh pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut terlibat mengusut kematian tujuh remaja di kali Bekasi diduga akan tawuran. Kompolnas menyebut menemukan kode 'Pesta' digunakan sebagai tanda ajakan untuk tawuran.
Temuan itu berdasarkan keterangan tiga remaja tersangka karena membawa senjata tajam untuk tawuran saat diwawancarai Komisioner Kompolnas Poengky Indarti.
Poengky mengaku sempat menanyakan kepada ketiga tersangka mengenai siapa yang ulang tahun karena ada. Namun menurut Poengky, ketiga tersangka menjawab tidak ada yang ulang tahun, melainkan pesta itu merujuk arti mengajak tawuran.
"Kodenya kan pesta, syukuran, ulang tahun dan sebagainya itu merujuk ke tawuran. Mengelabui orang tua," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dikonfirmasi, Kamis (26/9).
Mendengar jawaban ketiga remaja tersebut, Poengky mengaku prihatin alasan yang digunakan mereka untuk melakukan tawuran.
Dia juga menambahkan Kompolnas mendukung penuh pihak kepolisian menyelidiki kasus tersebut. Selain itu kegiatan Patroli rutin kepolisian di malam hari dikatakannya sebagai pencegah adanya gangguan ketertiban masyarakat.
"Kami justru berharap orang tua atau wali yang bertanggung jawab menjaga anak-anaknya harus benar-benar memastikan mereka aman ada di rumah pada malam hingga pagi hari, agar anak tidak menjadi korban kejahatan atau terjerumus menjadi pelaku kejahatan," pungkas Poengky.
Sebagaimana diketahui, warga Bekasi digegerkan dengan penemuan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi, Jati Asih, Bekasi Kota, Minggu (22/9). Ketujuh mayat tersebut diduga menyebut diri saat kabur dari kejaran kepolisian karena mendapat info sekelompok remaja akan melakukan tawuran.
Setelah tujuh mayat tersebut diidentifikasi, baru terungkap dua dari tujuh remaja, mereka adalah Muhammad Rizki dan Ahmad Davi. Keduanya langsung diserahkan ke pihak keluarga.