Polisi lacak lubang dan CCTV ketika 4 napi asing kabur di Kerobokan
Kepolisian masih melakukan pelacakan terhadap kaburnya empat orang narapidana warga negara asing, kemarin pagi dari Lapas Kelas II Kerobokan Bali. Petugas mengaku sudah melacak jejak dengan mengikuti rute jalur kaburnya.
Kepolisian masih melakukan pelacakan terhadap kaburnya empat orang narapidana warga negara asing, kemarin pagi dari Lapas Kelas II Kerobokan Bali. Petugas mengaku sudah melacak jejak dengan mengikuti rute jalur kaburnya.
Wadir Reskrimsus Polda Bali, AKBP Rudi Setiawan, Petugas juga mulai melakukan pengecekan terhadap sejumlah alat pemantau terpasang di luar areal gedung lapas di Kerobokan. Sampai saat ini masih terus melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap saksi kunci sekaligus penghuni Lapas Kerobokan.
Termasuk, kata dia, salah satu kamera pengawas di toko tepat mengarah lokasi lubang diduga sebagai tempat kaburnya keempat napi asing itu.
Pihaknya meyakinkan kalau sudah memeriksa CCTV di toko self storage tempat penjualan filter air, Jalan Mertanadi No.107, berada tepat di depan lubang diduga tempat keluar para napi. Hanya saja, dirinya engan membeberkan hasil rekaman yang dimungkinkan terekam arah narapinada kabur.
"Langkah yang diambil saat ini melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi untuk melakukan pemantauan di Bandara, begitupun dengan meningkatkan pengawasan diakses keluar Bali. Kita juga masih dalami, CCTV masih dianalisa," jelasnya.
Soal kemungkinan ada pihak membantu pelarian, dikatakannya sedang mencoba untuk menelusurinya. "Kemungkinan itu ada. Karena saat narapindana ini keluar, pasti dalam keadaan basah kuyup penuh kotor,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Tonny Nainggolan saat dikonfirmasi mengatakan kemungkinan mereka kabur usai hujan deras yang terjadi kemarin, Senin (19/6). Keempatnya, kata Tonny, merupakan napi penghuni Blok B (Bedugul).
Soal adanya temuan lubang terowongan sepanjang kurang lebih 12 meter dengan deamter 60 centimeter, menurutnya itu sebelumnya merupakan bekas parit yang sudah lama diurug (ditimbun).
"Selain menemukan lubang, petugas juga menemukan sejumlah alat seperti dua ember, handuk dan minuman yang diduga milik para napi yang kabur. Itu ditemukan di dalam lubang tersebut," jelasnya.
Pihaknya menduga, untuk kabur mereka memotong besi plafon kemudian masuk melalui gorong-gorong parit. Para napi juga diduga telah memutus sambungan CCTV yang ada di pos jaga depan.
"Dalam blok itu masih terkunci. Bloknya mereka lewat dari salah satu plafon, dari situ baru masuk, diduga ke lubang belakang klinik," tutupnya.
Dijelaskan lagi para napi asing yang kabur itu, yakni Shaun Edward Davidson alias Eddie Lonsdale alias Michael John Bayman Bin Eddi, (33) asal Australia, Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi Bin Alm Nikola Iliev (43) asal Bulgaria, Sayed Mohammed Said (31) asal India, dan Tee Kok King Bin Tee Kim Sai (50) asal Malaysia.