Polisi Pastikan Kasus Penganiayaan Ninoy Karundeng Bukanlah Rekayasa
Dia mengungkapkan, penyidik telah memeriksa delapan orang saksi atas kasus ini. Penyidik pun menyita rekaman CCTV yang terjadi di Masjid Al-Falaah, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Atas dasar itulah polisi lantas menegaskan kalau hal ini bukan rekayasa.
Polda Metro Jaya mengklaim kasus yang menimpa Ninoy Karundeng bukanlah rekayasa seperti apa yang viral di media sosial. Sebab, penyidik menemukan beberapa barang bukti dan telah menetapkan 15 orang tersangka atas dugaan penculikan dan penganiayaan terhadap Relawan Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Kami pastikan tidak ada rekayasa," tegas Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Dedy Murti di Polda Metro Jaya, Selasa (22/10).
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Siapa pelaku penganiayaan tersebut? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Kapan Nunung akan menjalani penyinaran? Akan jalani penyinaran minggu depan "Sehat, kemo-nya sudah selesai. Tinggal ada satu lagi penyinaran tapi masih minggu depan insyaallah," kata Nunung ditemui di STO Telkom, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
-
Apa perubahan yang mencolok dari penampilan Nino Kuya? Transformasi Nino Kuya sangat mencolok dengan penampilan barunya, yang jauh berbeda dari gaya rambut panjang yang dikenalnya sebelumnya sebagai bungsu dari Astrid dan Uya Kuya.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Di mana Nino Kuya kuliah? Nino Kuya mengikuti kuliah di Amerika Serikat setelah kakaknya, Cinta Kuya, lebih dulu menempuh pendidikan di sana.
Dia mengungkapkan, penyidik telah memeriksa delapan orang saksi atas kasus ini. Penyidik pun menyita rekaman CCTV yang terjadi di Masjid Al-Falaah, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Atas dasar itulah polisi lantas menegaskan kalau hal ini bukan rekayasa.
"Semua alat bukti didapat dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Metode propaganda seperti ini dalam WhatsApp group sehingga beberapa peristiwa yang tidak terjadi terkait anarkis," katanya.
Sebelumnya, pegiat media sosial Ninoy Karundeng mengalami peristiwa penculikan saat meliput aksi demo mahasiswa di depan gedung DPR, Senin (30/9) kemarin. Sekonyong-konyong ia ditarik paksa.
Rekan Ninoy sesama relawan Jokowi, Jack Lapian menceritakan Ninoy dicokok saat berada di dekat masjid daerah Pejompongan. Hal itu ia dapati setelah menanyai Ninoy usai dibebaskan pelaku.
"Diamankannya kemarin. Ninoy lagi ngeliput demo di tengah massa. Dia ketahuan lagi motret-motret terus massa ini marah. Dia kan memang sehari-hari juga menjadi penulis ya," kata Jack saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/10).
Emosi massa kian tak terbendung begitu mengetahui Ninoy adalah relawan Jokowi. Hal itu diketahui massa setelah mencari tahu identitas Ninoy melalui media sosial Facebook.
Usai diamuk, Ninoy dibawa ke suatu tempat yang ia yakini adalah wilayah Petamburan, Jakarta Barat. Di sanalah Ninoy diintimidasi seperti dalam video beredar.
Baca juga:
Ini Peran 15 Tersangka Penculik dan Penganiaya Ninoy Karundeng
Ninoy Karundeng Bantah Dokter Insani Telah Mengobati Lukanya
Polisi Sebut Dokter Insani Bukan Menolong Tetapi Ikut Interogasi Ninoy
Salah Satu Tersangka Penganiaya Ninoy Karundeng Berprofesi Petugas Medis
Tersangka Dugaan Penganiayaan Ninoy Karundeng Bertambah 1, Total 14 Orang