Polisi Pastikan WNA China Berseragam Tentara & Bersenjata di Kaltara Hoaks
Helmi menerangkan, semua pihak bekerja baik dari Polri dan TNI di Kalimantan Utara, untuk memastikan kebenaran informasi itu, dan melakukan pemeriksaan yang bisa menjelaskan fakta sebenarnya.
Polisi memastikan informasi di media sosial yang menyebutkan adanya kehadiran WNA China, di Desa Gunung Sari, kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, adalah kabar bohong. Penyebar kabar hoaks itu sedang diselidiki polisi, lantaran membuat resah masyarakat.
"Sehubungan informasi adanya berita bahwa ada tentara China bersenjata lengkap, di Kaltara, khususnya di Bulungan, krimsus langsung lidik," kata Dirkrimsus Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol Helmi Kwarta Kesuma Putra, dalam penjelasan dia kepada wartawan di Tanjung Selor, Kamis (25/4).
-
Siapa yang menyatakan bahwa tengkorak raksasa di Sri Lanka adalah hoaks? Melansir dari situs cek fakta Sri Lanka, factcrescendo.com, setelah dilakukan penyelidikan, juru bicara Departemen Arkeologi Sri Lanka menyangkal adanya pengetahuan atau bukti tentang penemuan tengkorak raksasa di Gua Pahiyangala.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Siapa yang berperan sebagai "Gatotkaca" dalam melawan hoaks di Sukoharjo? Di baliknya ada seorang pria bernama Agus Widanarko (41) yang mengenakan kostum Gatotkaca itu.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diserang oleh hoaks selain Soeharto? Selain Presiden Soeharto, hoaks juga menimpa keluarganya.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
Helmi menerangkan, semua pihak bekerja baik dari Polri dan TNI di Kalimantan Utara, untuk memastikan kebenaran informasi itu, dan melakukan pemeriksaan yang bisa menjelaskan fakta sebenarnya.
"Jadi, ditemukan fakta bahwa memang ada kunjungan ke sana (Desa Gunung Sari), pelajar dari China. Penelitian terhadap tanaman Gaharu. Yang mengantar, sudah kita periksa, pihak hotel juga sudah kita periksa, dan CCTV juga. Kemudian, orang-orang yang kita anggap bisa menjelaskan fakta sebenarnya di TKP," ujar Helmi.
"Tidak ada tentara, bukan tentara. Dan, tidak ada senjatanya. Jadi, bohong beredar di medsos itu, tentara China lengkap senjata, ratusan orang. Berita itu bohong, membuat resah. Seolah-olah, tidak ada polisi tidak ada tentara," tambah Helmi.
Helmi menegaskan, Dirkrimsus tengah memproses kabar bohong di medsos itu. "Dari alat bukti yang ada, perkara ini akan kita tindaklanjuti ke penyelidikan. Siapa-siapa yang menyebarkan berita bohong ini, siap-siap saja. Masyarakat, siapa saja yang coba-coba sebarkan berita bohong maka siap-siap menghadapi Cyber Crime," terang Helmi.
Masih dijelaskan Helmi, kabar bohong itu membuat resah, sehingga pelakunya harus berhadapan dengan hukum yang berlaku. "Siapapun akan kita proses. Nanti hasil pemeriksaan akan disampaikan kemudian. Nanti akan kita beri keterangan detail terkait identitas pelaku," tutup Helmi.
Diketahui, kabar di media sosial bikin heboh warga Bulungan. Warganet mengunggah foto akhir pekan kemarin, menyebutnya ada WNA China berseragam mirip tentara. TNI membantah kabar itu. Dandim 0903 Tanjung Selor Letkol Infanteri Sigit Hengki Purwanto memastikan, WNA itu bukan seragam tentara, melainkan seragam loreng yang biasa dijual di toko-toko seragam.
(mdk/rhm)