Polisi periksa 6 saksi kasus teror politikus Demokrat Noriyu
"Cairan yang ditaruh di kap mobil itu yang telah menyebabkan cat mobil mengelupas," tutur Wahyu.
Petugas Polres Jakarta Selatan masih mendalami kasus teror yang menimpa anggota DPR Fraksi Demokrat Nova Riyanti Yusuf (Noriyu) oleh orang yang tak dikenal pada Jumat (27/6), malam. Dari hasil penyelidikan, polisi telah memeriksa 6 orang saksi terkait peristiwa tersebut.
"Saat ini sudah 6 orang saksi yang diperiksa, di antaranya saksi korban, sekuriti komplek perumahan tersebut dan beberapa orang warga yang melihat kejadian tersebut," ujar Kapolres Jaksel Kombes Pol Wahyu Hadiningrat kepada wartawan di Jakarta, Minggu (29/6).
Wahyu mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian pelaku teror dan motifnya. "Dan kami masih terus melakukan pendalaman untuk kasus ini," tuturnya.
Menurut Wahyu, pelaku meletakkan handuk di atas mobil, kemudian pelaku memberikan semacam cairan untuk ditaruh di kap mobil. Sehingga, lanjut Wahyu, cat mobil Noriyu mengalami kerusakan parah.
"Cairan yang ditaruh di kap mobil itu yang telah menyebabkan cat mobil mengelupas," tutur Wahyu.
Namun, penyidik belum mengetahui cairan apa yang dipakai oleh pelaku dalam melakukan aksinya. "Kami belum mengetahui jenis cairan seperti apa yang ditaruh pelaku di atas kap mobil. Sampai saat ini pengembangan penyelidikan masih terus berlanjut," kata Wahyu.
Sebelumnya, peristiwa tersebut terjadi di kediaman Noriyu, Komplek Alam Segar VII No 20, RT 006 RW 016, Pondok Indah, Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jaksel. Kendaraan yang dirusak yakni Toyota Fotruner lama berwarna hitam dengan nomor polisi B 1699 MS.
"Malam ini rumah mendapat teror. Mobil dilempar dengan kain + air keras dan cat mobil ngeletek gak keruan #stres," kata Noriyu dikutip dari akun twitternya, Sabtu (28/6).
Setelah kejadian, politikus Partai Demokrat itu langsung melapor ke polsek. Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan identifikasi.
"Baru selesai dengan pospol, polsek, petugas identifikasi. Dibawa ke labkrim. Besok laporan resmi. Skrg, lelah," tuturnya.