Polisi Periksa Wanita yang Viral Disebut Jual Surat Antigen Tanpa Tes di Lampung
Dirinya menegaskan, wanita tersebut tidak menjual surat rapid antigen saja. Melainkan juga melakukan tes kepada para calon penumpang bus.
Sebuah video viral di media sosial terkait adanya seorang wanita yang memakai baju APD disebutnya telah menjual hasil swab di bus tanpa dilakukan tes swab terlebih dahulu. Video itu diunggah oleh akun @P3nj3l4j4h_id.
"Hallo pak @KemenkesRI @SatgasCovid19 tolong liat video ini, menurut info yang saya terima ibu berkerudung ini menjual hasil swab di bus tapi tidak dilakukan tes swab dengan harga Rp90 ribu. Mohon di telusuri lagi ya bapak-bapak semua. Tuips viralkan agar sampai kepada pihak yang berwenang," tulis akun tersebut seperti dikutip merdeka.com, Selasa (27/7).
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Menanggapi hal itu, Kapolres Lampung Selatan AKBP Edwin mengatakan, video tersebut dibuat pada 23 Juli 2021 lalu. Lokasi itu sendiri disebutnya di KM 33 Tol Trans Sumatera.
"Jadi gini, jangan salah persepsi dulu ini. Yang pertama video itu baru viral hari ini, nah video itu divideokan di tanggal 23 hari Jumat bulan Juli, lokasinya itu di KM 33, jalan tol trans Sumatera. Nah kita kan dipertontokan ada seorang wanita pakai baju APD yang sedang membagikan surat rapid antigen kepada penumpang bus, nama bus-nya itu Laksana Jaya, tujuan Jawa tentunya," kata Edwin saat dihubungi merdeka.com.
Berdasarkan hasil penyelidikan, wanita dalam video tersebut diketahui bekerja di salah satu klinik yang berada di KM33 tersebut.
"Nah dari video itu kita lakukan penyelidikan, dari hasil penyelidikan benar bahwa video di dalam itu ada seorang wanita namanya Heroni, di situ dia bertugas melakukan rapid antigen. Dimana berasal dari klinik namanya Assalam Medical Centre, di KM33 bekerjasama dengan Haka dan Organda," jelasnya.
"Jadi mereka melaksanakan itu tujuannya diberikan pelayanan kesehatan, namun berdasarkan dari penumpang sendiri yang belum melakukan rapid antigen, kalau mau rapid disitu," sambungnya.
Petugas itu sendiri sudah melakukan pemeriksaan terhadap petugas tersebut sebelum video itu viral di media sosial. "(Periksanya) Dari kemarin, semalam baru selesai jam 3 pagi. Viral hari ini, pemeriksaan dari kemarin sudah kita lakukan," ucapnya.
Dirinya menegaskan, wanita tersebut tidak menjual surat rapid antigen saja. Melainkan juga melakukan tes kepada para calon penumpang bus.
"Jadi tidak menjual sebuah surat itu enggak, tapi dia melaksanakan rapid antigen dan disitu dia jasanya Rp90 ribu," tegasnya.
Panggil Perekam Video
Dengan adanya peristiwa tersebut, kini pihaknya sedang melakukan pemanggilan terhadap perekam video tersebut dengan bekerjasama kepolisian yang ada di Jambi.
"Iya, enggak seperti apa yang disampaikan (jual surat) dalam video itu. Nah makanya untuk itu kita sekarang lagi panggil itu orang yang memvideokannya, kita panggil yang videokan itu, kita sedang panggil itu orang Jambi," ungkapnya.
"Kita sudah telpon, dari Jambi memang sudah melakukan pemeriksaan awal. Karena lokasinya bukan di Jambi, jadi dikooordinasikan kita minta untuk nanti diambil dari kira keterangannya," tambahnya.
Pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap perekam video tersebut untuk mengetahui, apakah keterangan petugas tersebut sesuai apa tidak dengan yang ia rekam.
"Bukan (jual surat), dia tetap dites kok. Jadi itu sementara dari hasil peroleh penyelidikan, nanti hasilnya berbeda kalau seandainya si pembuat video bilang 'pak, kami enggak dirapid kok' nah itu berbeda lagi. Makanya kita minta keterangan dari pembuat video," jelasnya.
Dengan adanya informasi dalam video tersebut, disebutnya tidak sempurna dalam memberikan informasi kepada masyarakat atau netizen.
"Iya, jadi yang dimaksud itu bukan hoaks. Yang dimaksud video itu, letaknya adalah pemberian informasi yang tidak sempurna. Jadi menyampaikan berita yang tidak sempurna, sehingga menciptakan perspektif yang berbeda di situ," tutupnya.
Baca juga:
Polisi Sebut Narasi Wanita Pakai APD Jual Surat Tes Usap Tak Sesuai Fakta di Lapangan
Viral Wanita Pakai APD Diduga Jual Surat Swab Test di Bus, Polisi Buru Penyebar Video
Catut Nama Klinik di Depok, 6 Pembuat dan Pengguna Surat Hasil Tes Antigen Palsu Diri
Viral Kertas Hasil Tes Swab Positif Covid-19 Dijadikan Bungkus Gorengan di Depok
Polisi Bongkar Sindikat Pembuat Surat Rapid Test Antigen Palsu di Pelabuhan Merak
Palsukan Surat Uji Antigen, Petugas Puskesmas di Indramayu Ditangkap Polisi