Polisi sebut pembunuhan sekretaris cantik sudah direncanakan
Pelaku Andy Wahyudi (38) diketahui memalsukan nama saat menginap di hotel.
Polisi menemukan sejumlah bukti petunjuk jika pembunuhan asisten Presiden Direktur XL Axiata Hayriantira (37) sudah direncanakan. Salah satunya pelaku Andy Wahyudi (38) diketahui memalsukan nama saat menginap di hotel.
Kapolres Garut, Ajun Komisaris Besar Arif Rachman mengatakan, pasangan kekasih tersebut mendatangi hotel pada pertengahan Oktober 2014. Menurut Arif, dengan menuliskan nama palsu dan mengaburkan identitas, maka patut diduga pelaku telah merencanakan pembunuhan itu.
"Makanya, nanti akan kami jerat dengan pasal 340 KUHP-nya. Pembunuhan berencana itu," kata Arif, Kamis (6/8).
Andy mengaku berniat mengajak korban untuk membeli jaket kulit di kawasan Sukaregang, Garut, Jawa Barat. Sebelum membeli jaket kulit, Andy sempat memberikan pacarnya hadiah berupa pelat nomor mobil palsu untuk dipasang.
"Mobil itu memang belum ada STNK-nya. Kami pergi ke Garut memang tanpa STNK," kata Andi saat di perjalanan menuju Garut, Kamis (6/8) siang.
Ia mengaku memesankan pelat nomor mobil sesuai keinginan Hayriantira sejak awal beli mobil.
Mereka kemudian berangkat ke Garut pada 30 Oktober 2014, sekitar pukul 06.00. Mereka kemudian sampai di wilayah Tarogong, Kabupaten Garut setelah 6 jam perjalanan dari Jakarta.
Letak wilayah Tarogong sudah sangat dekat dengan sentra jaket kulit di Sukaregang, Garut yang berada di wilayah Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Namun, Andi memilih mengajak Hayriantira masuk ke hotel Cipaganti di Garut, Jawa Barat. Di sana dia mengajak Hayriantira bersetubuh. Tetapi ia merasa diolok saat Hayriantira mengejeknya soal alat kelaminnya yang kecil.
"Saya hanya 2 jam berada di kamar hotel. Satu jam pertama membunuhnya, lalu 1 jam berikutnya berpikir untuk melakukan sesuatu pada mayat itu, sempat terdiam dan kaget," terangnya.
Ia pun mengaku kemudian membungkus seluruh baju Hayriantira, menyatukannya dengan seluruh ponsel milik korban yang jumlahnya ada 3 unit. Kemudian Ia membuka aplikasi Wazze dan melihat halte di Garut.
Selanjutnya Ia memasukkan korban ke air panas yang terus menyala di kamar mandi. Agar mayat korban rusak.
Kemudian ponsel dan baju Hayriantira Ia bawa, kemudian Ia buang di halte bus di Terminal yang Ia tak ingat namanya. Setelah itu Ia pun kembali ke Jakarta. Perjalanan membunuh pun usai, dan Andi mati-matian mengaku Ia tak merencanakan pembunuhan itu.
Andi, pembunuh asisten cantik Presdir XL Axiata yang membunuh pacarnya saat hendak dibawa ke Garut untuk pengembangan kasusnya, Kamis (6/8).