Polisi serahkan penanganan ratusan eks Gafatar di Kaltim ke Pemkab
Keberadaan eks Gafatar di Kutai Barat, kini beralih nama menjadi sebuah kelompok tani.
Kepolisian menyerahkan penanganan ratusan eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bermukim di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, ke Pemkab Kutai Barat. Warga eks Gafatar itu, belakangan diketahui telah berganti nama menjadi kelompok tani.
"Kita sangat atensi sekali, kita lidik, kita kumpulkan bukti maka kita sudah lemparkan, sudah beritahukan ke Pemkab," kata Kapolres Kutai Barat AKBP Hindarsono, kepada merdeka.com, Senin (1/2).
Menindaklanjuti pemberitahuan kepolisian, Pemkab, kata Hindarsono, akan segera mengumpulkan berbagai pihak berkompeten, untuk membahas penanganan eks pengikut Gafatar.
"Pemkab melalui Bupati, akan segera bertindak. Maka, akan mengumpulkan instansi terkait seperti kepolisian, TNI, kejaksaan, bicara soal ini," ujar Hindarsono.
Hindarsono menjelaskan, keberadaan eks Gafatar di Kutai Barat, kini beralih nama menjadi sebuah kelompok tani. Namun demikian, Hindarsono kembali menyampaikan, persoalan itu sudah dia koordinasikan bersama dengan Pemkab Kutai Barat.
"Yang jelas, Pemkab atensi sekali dengan masalah yang diduga kelompok tani mandiri ini yang beralih nama ya, katanya Gafatar. Iya, di sini kelompok tani fajar mandiri kan," jelas Hindarsono.
"Untuk lebih lengkapnya, silakan tanyakan ke Pemkab. Kita sudah atensikan ke Pemkab Kutai Barat," tambahnya.
Hindarsono juga memastikan, terkait keberadaan eks Gafatar atau apapun yang ada di Kutai Barat, kepolisian berkomitmen untuk melakukan pengamanan.
"Oh iya, kita tentu untuk pengamanan, kita komitmen. Sangat atensi terhadap pergerakan apapun di wilayah Kutai Barat," tutup Hindarsono.
Diketahui, Kasub Bidang Organisasi Politik, Organisasi Masyarakat dan Kelembagaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kutai Barat, Muhammad Imam Danuri menyatakan, sekitar 725 orang eks Gafatar bermukim di Kutai Barat.
Ratusan mantan eks Gafatar itu menyebar di tiga titik di Kecamatan Muara Pahu sekitar 600 orang dan sisanya berada di kecamatan Barong Tongkok dan Kecamatan Melak. Rencana pemulangan sendiri masih menunggu instruksi Bupati Kutai Barat Ismael Thomas.
Baca juga:
Eks Gafatar Sukoharjo dapat bantuan jaminan hidup
Eks Gafatar Jabar dipulangkan, tapi mereka bingung dan kecewa
195 Eks Gafatar bersyahadat dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
54 Ahli agama dilibatkan untuk bimbing eks Gafatar di Pekalongan
Eks anggota Gafatar yang tercecer masih dicari
Dengan teknik ini eks Gafatar sulap sungai jadi air minum
Selama di Mempawah, eks Gafatar olah air sungai jadi air layak minum
-
Kapan bahaya Gua Kematian terungkap? Bahaya dari gua kecil ini terungkap secara tidak sengaja saat pembangunan kompleks Recreo Verde sedang berlangsung.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
-
Di mana letak 'Gua Orang Mati'? Para arkeolog pertama kali menemukan gua ini pada tahun 2008 yang terletak di sebuah desa di Catalonia yang berjarak sekitar 580 km ke arah timur laut dari Madrid dan dekat perbatasan dengan Andorra dan Prancis.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Di mana letak Gua Kematian? La Cueva de la Muerte, sebuah gua yang terletak di tepi Gunung Berapi Poas, memiliki kedalaman hanya 2 meter dan panjang 3 meter.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.