Polisi soal kasus Akseyna: Tunggu penyidik kerucutkan tersangkanya
Keluarga meminta kepolisian mengusut tuntas kematian Akseyna Ahad Dori. Pihak keluarga mencurigai pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) jurusan Biologi itu adalah teman dekatnya.
Pihak keluarga mengungkapkan kalau kematian anaknya, Akseyna Ahad Dori diduga diperbuat oleh teman dekatnya. Namun, dalam hal ini pihak kepolisian enggan menyimpulkan demikian. Sebab, kepolisian menerapkan 'praduga tak bersalah'.
"Kita semua perlu alat dan barang bukti. Jadi tidak boleh prasangka dan praduga. Kita tidak bisa menduga-duga," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Senin (27/3).
Kata Argo, hingga kini pihaknya masih terus mencari pelaku pembunuh Ace sapaan Akseyna. "Biar kepolisian kerja untuk cari siapa pelakunya. Tapi biarkan saja tunggu saja penyidik periksa saksi-saksi untuk kerucutkan tersangkanya," katanya.
Sebelumnya, keluarga meminta kepolisian mengusut tuntas kematian Akseyna Ahad Dori. Pihak keluarga mencurigai pembunuh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) jurusan Biologi itu adalah teman dekatnya.
Pelaku orang yang mengenal dan dikenal anak saya. Kemungkinan dari kami begitu (pembunuh anaknya)," ujar ayah Akseyna, Mardoto saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/3).
Menurut Mardoto, sepengetahuan pihak keluarga Akseyna tak memiliki musuh. Keyakinan keluarga Ace sapaan Akseyna tak memiliki musuh lantaran selalu ikut acara keagamaan.
"Anak saya kan sebenarnya anak yang kalem, tidak banyak bermusuhan atau punya musuh. Kalau dari kegiatan yang diikuti kan cuman kuliah, olimpiade sama keagamaan," katanya.
Pihak keluarga berharap polisi mengusut tuntas pembunuhan terhadap Akseyna. Terlebih, kasus ini sudah berjalan dua tahun di kepolisian.
"Dari situ kan menerka-menerka kemungkinan siapa pelakunya. Dari pihak keluarga kami juga melihat tak ada masalah dengan orang lain. Jadi kami lihat kemungkinan besar, karena ada di dalam UI dan lingkungan berada di lingkungan kampus, kalau nggak di dalam kampus ya di kos," pungkasnya.
Diketahui, mayat Akseyna ditemukan mengambang di danau UI pada Kamis, 26 Maret 2016. Identitas mayat baru terungkap pada empat hari kemudian.
Dalam proses penyelidikan, seorang teman Akseyna menemukan surat di dalam kamar kos mahasiswa itu. Surat itu awalnya diduga adalah surat wasiat dari Akseyna. Namun belakangan, seorang grafolog meyakini surat tersebut bukan ditulis Akseyna. Diduga, surat tersebut sengaja ditulis seseorang untuk mengalihkan perhatian polisi agar polisi menyimpulkan Akseyna tewas bunuh diri.
Sejumlah pihak seperti teman kampus dan kosan turut diperiksa kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Namun, hingga kini pengusutan dugaan pembunuhan tersebut belum juga terungkap.